Dejurnal.com, Sukabumi – MDTA Nurul Hidayah di Desa Taman Sari Kecamatan Cikidang merasa kebingungan atas hak siswa-siswinya untuk mendapatkan pendidikan dan penilaian dari setiap pelajaran yang sudah di tempuh. Pasalnya, yayasan induk dimana MDTA tersebut bernaung secara tegas menyarankan agar menjadi sekolah mandiri.
Kepada MDTA, Sugianto menyampaikan bahwa proses kerjasama atau menginduk ke lembaga yang masih ada di Desa Taman Sari Kampung Cilentab ini sudah berjalan dua tahun lamanya.
“Seiring berjalan waktu, kini lembaga yayasan tersebut sudah dengan tegas menolak kami untuk menginduk lagi dan menyarankan kepada kami selaku pengurus untuk melakukan proses menjadi sekolah mandiri,” ungkapnya kepada dejurnal.com, Minggu (7/1/2024).
Tentu saja hal ini membuat 22 siswa yang menempuh pendidikan agama di sekolah madrasah ini berharap memilki nilai raport sama dengan siswa-siswi lainnya yang bersekolah di MDTA lainnya.
Bahkan selain itu, pada masa ulangan di tahun 2023 kemarin, sejumlah siswa-siswinya tidak di berikan soal-soal ulangan. “Nah hal itu lah yang membuat kami sendiri bingung dalam keberlangsungan MDTA ini, dengan tidak diberikan nya soal-soal tersebut bagaimana kami memilki nilai untuk jadi acuan atau bahan dasar raport anak anak itu, selama mereka menyelesaikan tahapan belajarnya” keluh Sugianto.
Terkait hal itu, Ketua FKDT Kecamatan Cikidang Haji Adang menyarakan agar berkomunikasi dengan ketua lembaga atau yayasan dimana MDTA itu bernaung. “Hal itu agar lebih jelas,” ujar Haji Adang singkat.
Di tempat terpisah, ketua Yayasan atau lembaga tempat bernaung MDTA Cilentab Tamansari belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan tidak memberikan respon terkait pertanyaan, hanya menjawab bawa dirinya mau berobat ke Bandung.***Aldy