Dejurnal.com, Bandung – Teater Senapati sukses memagelarkan Kasidah Cinta Hindun binti Utbah, drama Sunda karya Rosyid E Abby, garapan sutradara Rosyid E Abbby dan Dadan Ramdani di Gedung Kesenian (GK) Rumentang Siang, Jalan Baranangsiang Nomor 1, A. Yani (Kosambi) Bandung, Sabtu – Minggu, 23-24 Maret 2024.
Kasidah Cinta Hindun binti Utbah sebenarnya pernah dipentaskan oleh Rosyid E. Abby dengan judul yang sama taun 2016, oleh kelompok teater yang sama juga.
Pagelaran ini sebagai rangkaian dari pentas episode Drama Sunda Religi “Kasidah Cinta”, yang dipagelarkan tiap tahun di bulan Ramadhan dari tahun 2006 oleh kelompok Teater Senapati SMA Pasundan 3 Bandung.
Rosyid E Abby menuturkan alasan episode drama Sunda ini diberi judul Kasidah Cinta, karena terilhami kumpulan puisi Jalaludin Rumi. “Di kumpulan puisinya ada judul Kasidah Cinta. Ada puji-pujian kepada keagungan Allah, ” katanya seusai pentas, Miinggu, 24 Maret 2024.
Meminjam judul Kasidah Cinta ini, kata Rosyid yang akhirnya mengangkat kisah drama yang berjudul Kasidah Cinta pula. “Tapi saya mengangkat kisah-kisah di jaman Rasul. Taun kemarin Kasidah Cintra Al-Kubra Zaenab, sebelumnya Kasidah Cinta Hamzah Sang Singa Alloh dan yang lainnya sebagai episodeal,” katanya.
Kasidah Cinta itu, kata Rosyid mengisahkan wujud cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasulnya. Seperti Kasidah Cinta Hindun binti Utbah yang baru saja dipagelarkan.
Hindun binti Utbah adalah seorang tokoh wanita di jaman jahiliyah yang congkak dan biadab. Mendapat julukan ” Akillatul Akbaad” (Yang memakan jantung), sabab setelah membalas dendam kepada Hamzah yang telah membunuh keluarganya dalam perang Badar. Hindun merobèk dada Hamzah. Jantung Hamzah dikunyah dan dimuntahkan lagi.
“Tapi setelah lmasuk Islam, Hindun membuktikan kecintaannya kepada Alloh dan Rasul sehingga tidak merasa takut memimpin peperagan demi membela ajaran Alloh, ” kata Rosyid. *** Sopandi