Dejurnal.com, Garut – Someah, garehgeh, sopan santun, handap asor, depe-depe merupakan babasan Sunda yang mengandung makna norma dan etika serta adab Sunda yang menjunjung tinggi nilai peradaban manusia dalam berkehidupan di masyarakat.
“Terlebih di dalam dunia pendidikan yang notabene wajib untuk mendidik tentang etika norma dalam berprilaku pada siswa, agar siswa bisa tetap berprilaku baik dan santun sesuai dengan budaya yang ada di Sunda khususnya,” Ujar Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut Irwan Hendarsyah yang akrab di panggil Kang Jiwan disaat di temui di sela sela aktivitas kebudayaannya,
Kang Jiwan sangat menyayangkan apabila ada pendidik yang tak memiliki adab dan etika baik dalam perilaku ataupun tata bahasa, hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan dan harus ditindak.
Baca Juga : Kemenag Garut Terima Audiensi LSM Gapermas Terkait Dugaan Perundungan
“Terakhir saya mendengar ada oknum Kepala MTS Swasta di Karangpawitan yang melakukan tindakan dugaan perundungan kepada salah satu siswanya yang kemudian diaudiensikan di Kantor Kemenag Garut, tentu oknum seperti ini jangan dibiarkan karena akan berdampak buruk terhadap dunia pendidikan,” ujarnya.
Kang Jiwan menegaskan bahwa oknum seperti ini harus diberi sangsi tegas oleh pihak terkait termasuk Kemenag Garut yang ikut memfasilitasi.
“Jika dibiarkan tanpa ada sangsi ini akan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan secara etika adab serta norma, kami Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut di sisi lain berusaha terus menerus untuk menerapkan nilai Budaya melalui sikap yang santun melalui penerapan bahasa yang baik, berupaya kembali menerapkan undak unduk basa agar sesuai peruntukannya dalam berbahasa ini ada oknum kepala sekolah malah berbanding terbalik dengan melakukan bahasa sarkasme kotor tidak mencerminkan pendidik, dan ini perusakan terhadap nilai adab etika dengan melakukan dugaan perundungan kepada siswa, terlebih siswa ini seorang anak yatim. Sungguh terlalu,” tutur Kang Jiwan.
Kang Jiwan mengajak kepada semua pihak untuk kembali membangun nilai budaya melalui tutur sapa yang santun.
“Tunjukan bahwa kita orang Sunda memiliki adab yang luhur agar norma kaidah kesopanan terpelihara dan terciptanya tentram kerta Raharja Pungkasnya