Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi permukiman penduduk yang rawan banjir luapan Sungai Cikapundung Kolot di Kampung Sukabirus RT 02/08 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Minggu (2/3/2025).
Didampingi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung, Forkopimcam Dayeuhkolot dan Bojongsoang kemudian Bupati Dadang Supriatnan kemudian meninjau tanggul Sungai Cikapundung Kolot di Kampung Cipurut RT 01/RW 04 Desa Bojongsoang, Kecamatan Bojongsoang yang jebol bebepa hari lalu.
Aliran Sungai Cikapundung Kolot itu berada di perbatasan Kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang Kabupaten Bandung.
Dalam kesempatan itu Bupati Dadang Supriatna menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir dari luapan Sungai Cikapundung Kolot tersebut. Dadang Supriatna juga melihat kondisi rumah warga yang mengalami kerusakan dan kondisinya sudah kumuh akibat sering dilanda banjir.
Dadang Supriatna menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun rumah dekat bantaran sungai. Ia menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung untuk memberikan bantuan kepada perbaikan rumah melalui program rutilahu.
Bupati mengatakan setelah dilakukan pemantauan atau pengecekan ke lokasi tanggul Sungai Cikapundung Kolot yang jebol di Desa/Kecamatan Bojongsoang yang berbatasan dengan Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot, tanggul Sungai Cikapundung Kolot hampir sekitar sepajang 2,1 km harus dilakukan perbaikan.
Bupati Dadang Supriatna saat itu di lokasi berbincang dengan Kepala BBWS Citarum Mochammad Dian Alma’ruf mengenai perbaikan tanggul oleh BBWS Citarum. Sedangkan direncanakan jembatannya dari APBD Kabupaten Bandung.
“Kita juga akan usulkan ke BNPB dalam rangka penanggulangan bencana, baik pasca dan juga berkelanjutan. Insya Allah kita akan secara cepat tangani,” katanya.
Bupati Bandung juga menyoal banjir luapan Sungai Cikapundung Kolot yang membawa endapan sampah dari wilayah Kota Bandung.Ia menyebutkan, pihaknya sempat berkumpul dengan sejumlah kepala daerah, dan membahas terkait aglomerasi harus tetap dilakukan.
“Ada empat masalah sebenarnya. Pertama masalah banjir, yang kedua masalah sampah, ketiga masalah kemacetan dan yang keempat masalah tata ruang,” ujar Bupati.
Menurutnya, kolaborasi ini harus dilakukan dan sudah disampaikan pada waktu rapat dengan Gubernur Jabar.
“Tentu saja Pak Gubernur bisa menjadikan koordinator antar daerah yang harus dikomunikasikan. Insya Allah kami sudah berbicara dengan Pak Wali Kota Bandung yang tentunya akan dibahas secara detail, tetapi tidak hanya sebatas wacana. Saya tidak mau hanya wacana, saya tidak mau,” ujarnya.
Kepala BBWS Citarum Mochammad Dian Alma’ruf mengatakan banjir di wilayah Bojongsoang dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung karena kapasitas Sungai Cikapundung Kolot yang sudah tidak mampu menampung aliran air.
“Debit yang terjadi itu 414 kubik, sementara kapasitas sungai 267 kubik. Belum lagi di ujung ketemu dengan Sungai Cikapundung Kota tidak bisa langsung masuk, backwater dulu. Backwater ini yang menyebabkan banyaknya tekanan sehingga bangunan roboh,” katanya.
Kemudian, menurutnya, bangunan tanggul ini tadinya didesain sepanjang 2 km. Namun pada saat pengusulan tahun 2020 anggaran tersedia untuk pembangunan tanggul Sungai Cikapundung Kolot pada bagian kiri kanan sungai, sehingga memang belum selesai pengerjaannya.
“Ini rencana kami akan mulai diusulkan lagi. Mudah-mudahan tahun depan tidak seperti tahun ini. Jadi kembali ke postur anggaran di Kementerian PU (Pekerjaan Umum) lebih longgar. Kalau tahun ini terjadi efisiensi anggaran, sehingga berdampak pada pengefisienan kegiatan infrastruktur,” tuturnya.
Namun, kata dia, bukan berarti ini tidak ditangani, seperti yang dilihat saat ini sedang coba ditangani dengan anggaran darurat.
“Ini kita pasang di sini geobag namanya. Nanti geobag dari ujung yang rontok sampai ke sana ujungnya lagi, baru kita setelah ini terpasang geobag sebagai pondasi kita akan pasang lagi sampai ke atas setinggi tanggul. Jadi memang ini belum selesai sampai ke sana. Kita amankan dulu yang roboh ini,” jelasnya.
Kemudian untuk kedepan, lanjut Dian, pihaknya akan mengusulkan penanganan seperti didesain awal dan pihaknya akan mencoba untuk mengusulkannya sepanjang 2,1 km pembangunan tanggul Sungai Cikapundung Kolot tersebut.
“Memang sudah dihitung backwater-nya dari ujung pertemuan Citarum dengan Cikapundung Kolot dan Cikapundung Kolot itu sepanjang 2,1 km. Itu memang harus ditinggikan tanggulnya, kita coba usulkan tahun depan mudah-mudahan longgar,” katanya.* Sopandi