Purwakarta,dejurnal,com – Dari informasi yang beredar di media sosial terkait adanya pungutan uang perpisahan murid itu tidak benar dan tidak ada pungutan uang perpisahan yang dilakukan oleh sekolah.
Hal tersebut dikatakan Kepala sekolah SMP 3 Purwakarta,Jawa barat, Muhamad Husni.Mpd,saat ditemui Wartawan media ini diruang kerjanya, Senin (26/5/2025).
menurutnya, Bahwa sekolah telah memiliki kebijakan yang jelas tentang acara kegiatan tasyakuran,” Tidak ada pungutan tapi uang tabungan siswa, itupun kalau acara tidak jadi akan di kembalikan. Bagi anak yang tidak mampu (yatim/piatu) akan dilakukan subsidi silang
Isu tentang pungutan uang perpisahan murid tersebut menimbulkan kekhawatiran serta tanda tanya publik. Namun, Husni berharap bahwa dengan klarifikasi ini, masyarakat dapat memahami bahwa sekolah tidak melakukan pungutan uang perpisahan.
masih menurut Husni, Adapun Untuk acara tasyakuran perpisahan hanya dikenakan biaya 45 ribu itu pun atas persetujuan hampir 90 persen orang tua murid sepakat dan menyetujui untuk menggelar tasyakuran yang dilaksanakan di halaman disekolah dengan anggaran dari tabungan siswa
“Sedangkan untuk buku kenangan dan lainnya, lanjut Husni, itu persetujuan dari orang tua murid juga”kata Husni
“Kalau untuk buku kenangan, foto sampul ijazah dan mendali, itu persetujuan orang tua murid pada saat rapat pada tanggal 15 kemarin,untuk biayanya disesuaikan dengan kebutuhan,”ujarnya.
Dirinya juga menyatakan bahwa sekolah selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan orang tua dan murid tentang kegiatan dan kebijakan sekolah,dan juga smp 3 purwakarta telah menyesuaikan diri dengan harapan orang tua murid mayoritas dan himbauan bupati purwakarta yang disampaikan oleh kadisdik purwakarta
“Kita selalu terbuka dengan siapapun, saya berharap bahwa dengan komunikasi yang baik, masyarakat dapat memahami kebijakan sekolah dan tidak percaya pada informasi yang tidak benar,”pungkasnya.**budi