Dejurnal, Tasikmalaya,- Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) Kabupaten Ciamis tampil gemilang dalam ajang Tasik Open Panahan Tradisional 2025 yang berlangsung di Halaman Balai Kota Tasikmalaya. Minggu (15/06/2025).
Kontingen Fespati Ciamis sukses memborong sejumlah gelar juara dari berbagai kategori, sekaligus menjadikan turnamen ini sebagai ajang pemanasan menuju Seleksi Daerah (Selekda) Jawa Barat yang akan digelar akhir Juni mendatangi.
9 Klub Tampil Kompak, Dominasi Podium
Fespati Ciamis menurunkan atlet-atlet terbaiknya dari sembilan klub binaan yang tersebar di berbagai wilayah. Kesembilan klub tersebut meliputi:
* Jatisewu Archery
* GJG Archery
* Syifa Archery
* Urim Archery
* Annur Archery
* Al-Amin Archery
* Sapana Archery
* Khazanah Archery
* Ghaza Archery
Ketua Fespati Ciamis, Nasirin, menyampaikan rasa bangganya atas penampilan solid para atlet muda yang berhasil membawa pulang banyak prestasi.
“Kami menurunkan atlet dari berbagai kategori usia. Alhamdulillah, hasilnya memuaskan dan banyak yang berhasil naik podium,” ujar Nasirin.
Salah satu prestasi membanggakan datang dari Club Panahan Jatisewu, yang mengantarkan atletnya, Aisha Zahra (MTs Negeri 1 Ciamis), meraih Juara 2 kategori FFA SMP Putri (jarak 15 meter).
Kategori Lomba Beragam, Atlet Muda Unjuk Gigi
Dijelaskan Nasirin Tasik Open Panahan Tradisional 2025 mempertandingkan berbagai kategori, yang dibagi berdasarkan jenjang pendidikan dan rentang usia, di antaranya:
* SD Kelas 1–3 (jarak 7 meter)
* SD Kelas 4–6 (jarak 10 meter)
* FFA SMP Putra-Putri (jarak 15 meter)
* FFA SMA Putra-Putri (jarak 20 meter)
“Bagi kami turnamen ini menjadi panggung kompetitif sekaligus ajang pembinaan bagi para atlet muda, disini para atlet pemula menunjukkan potensi besar,” ungkapnya.
Menuju Selekda Jabar dan Fornas NTB 2025
Nasirin menegaskan bahwa keikutsertaan di Tasik Open adalah bagian dari strategi jangka panjang pembinaan atlet Fespati Ciamis.
“Ajang ini menjadi tolok ukur penting sebelum kami mengikuti Selekda Jawa Barat pada 29 Juni 2025, sebagai tahapan menuju Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) di Nusa Tenggara Barat (NTB),” tuturnya
Menurut Nasirin, ajang tersebut bukan semata-mata untuk mengejar gelar juara, tetapi juga sebagai upaya menanamkan nilai-nilai sportivitas dan memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal, khususnya seni panahan tradisional jamparing.
“Dengan ikut kompetisi ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan melestarikan warisan leluhur melalui olahraga yang sarat makna ini,” pungkasnya.
Tentang Fespati Ciamis
Perlu diketahui Fespati Ciamis merupakan bagian dari Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia yang aktif melakukan pembinaan atlet sejak usia dini melalui berbagai klub komunitas.
Organisasi ini fokus pada pelestarian budaya dan pengembangan olahraga panahan tradisional berbasis kearifan lokal. (Nay Sunarti)