Dejurnal, Ciamis,- Gelaran Galuh Ethnic Carnival (GEC) kembali memeriahkan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Ciamis dengan parade budaya yang spektakuler pada Rabu (11/06/2025).
Acara tahunan tersebut menampilkan kekayaan seni tradisional dari berbagai daerah dan menjadi ruang ekspresi kreatif bagi para seniman lokal, sekaligus media pelestarian warisan budaya Nusantara.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis, Dadang Darmawan, menegaskan bahwa GEC merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam membangun ekosistem budaya yang berkelanjutan.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pengembangan kebudayaan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” ujarnya
Dadang menjelaskan GEC 2025 menghadirkan helaran budaya yang menonjolkan identitas lokal dan nasional.
Sejumlah atraksi unggulan yang ditampilkan antara lain, Gema Galuh Marching Band, Cosplay Ciung Wanara dari Kawali, Bebegig Baladewa dari Sukamantri, Munding Ki Bowang dari Kawali, Wayang Landung dan Buta Kararas dari Panjalu, Barongan dari Purwadadi dan Mabokuy dari Rajadesa
“Tak hanya dari Ciamis, partisipasi komunitas seni dari luar daerah juga turut menyemarakkan suasana. Hadir pula pertunjukan, Dodombaan dari Garut, Genjring Kreasi DNR dari Kuningan dan Genye dari Purwakarta,” ucapnya
Lebih lanjut Dadang mengungkapkan iring-iringan karnaval dimulai dari Kantor Disbudpora, melewati sejumlah titik strategis.
“Mulai dari RS Permata Bunda, GGT, dan Pasar Subuhan, lalu berhenti sejenak di Stadion Galuh sebagai pos dua. Dari sana, peserta karnaval melanjutkan perjalanan melalui Jalan Cokroaminoto, Yogya Ciamis, dan Jalan Tentara Pelajar, sebelum berakhir di Pendopo Kabupaten Ciamis,” tuturnya
Dikatakan Dadang, Galuh Ethnic Carnival bukan sekadar pertunjukan hiburan, melainkan sarana edukasi dan internalisasi nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
“GEC menjadi ruang belajar yang menyenangkan. Lewat acara ini, kita harapkan anak-anak muda makin cinta terhadap budaya lokal dan memiliki kebanggaan terhadap identitas daerahnya,” pungkasnya. (Nay Sunarti)