Dejurnal, Ciamis,- Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap berbagai dampak negatif digitalisasi yang kini semakin meresahkan masyarakat, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Sosialisasi Transformasi Pelayanan Publik dan Launching Program “Galuh Go Digital” serta “Hot Maknyus Berhadiah”, yang berlangsung di Gedung KH. Irfan Hielmy, Komplek Islamic Center Ciamis, pada Kamis (31/07/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Herdiat menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital seharusnya membawa kemajuan, namun dalam praktiknya juga menimbulkan tantangan serius, termasuk maraknya kekerasan dan pelecehan seksual, bullying di sekolah, hingga pergaulan bebas yang berdampak fatal bagi anak usia dini.
“Saya sangat prihatin. Ada anak usia kelas 5 SD yang hamil dan tidak diketahui siapa pelakunya. Ini nyata terjadi. Bullying juga terjadi di mana-mana, termasuk di sekolah. Ini sudah darurat,” ujarnya
Melihat fenomena yang memprihatinkan tersebut, Bupati Ciamis mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ciamis untuk segera mengambil sikap dan langkah konkret.
“Saya minta Ketua MUI, para ulama, kepala desa, para guru, pondok pesantren, dan seluruh stakeholder lainnya untuk duduk bersama. Kita tidak bisa lagi menutup mata. Ini tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah,” imbuhnya.
Menurut Bupati, pengawasan terhadap anak-anak, baik di jenjang SD, SMP, maupun SMA, bukan hanya tugas pemerintah atau sekolah, melainkan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Jangan hanya bicara soal kurikulum dan infrastruktur, tapi moral dan akhlak masyarakat juga harus kita jaga. Kalau ini rusak, maka masa depan generasi kita terancam,” tegasnya.
Herdiat menekankan bahwa kemajuan digital seperti media sosial, internet, dan aplikasi digital harus disertai dengan pemahaman nilai moral, etika, dan akhlak yang kuat, agar tidak disalahgunakan.
“Maraknya judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol) juga menambah daftar panjang dampak negatif digitalisasi, ini menjadi PR kita bersama,” tuturnya.
Bupati berharap momentum transformasi digital seperti program “Galuh Go Digital” tidak hanya fokus pada layanan teknologi, tetapi juga dibarengi dengan upaya kolaboratif untuk membentengi masyarakat dari sisi mental dan spiritual.
“Mohon maaf, pengawasan terhadap anak-anak di tingkat desa, termasuk terhadap perangkat desa, kepala sekolah, guru, bahkan pengasuh pondok pesantren juga harus ditingkatkan. Tidak sedikit kasus justru muncul dari lingkungan yang seharusnya melindungi,” imbuhnya
Bupati mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menjaga generasi muda dan memperkuat ketahanan keluarga.
“Visi misi kabupaten Ciamis akan terwujud dengan sinergi dari semua sektor, mari kita bersama-sama menciptakan Ciamis aman bermartabat menuju Ciamis Maju,” pungkasnya. (Nay Sunarti)