Dejurnal.com, Bandung – SDN Sukamenak 02 Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini kelas satunya menerima 60 siswa yang terbagi dalam 2 ruangan belajar.
Kepala SDN Sukamenak 02 Hj. Lilis Holisoh, S.Pd melalui Wakil Kepala Sekolah, Iman Budiman, S.Pd mengatakan, meski tidak semua kelas dua rumbel, namun jumlah total siswa SDN Sukamenak 02 dari kelas 1 sampai kelas 6 sebanyak 292 siswa.
SDN Sukamenak 02 sekomplek dengan SDN Sukamenak 01,03, dan 04, sehingga, kata Iman ada dua versi yang mendaftar ke SDN Sukamenak yang terletak di Jalan Sukamenak tersebut.
” Jika kakaknya alumni atau masih sekolah di SD Sukamenak 02 adiknya pasti ke SDN Sukamenak 02 juga. Kalau kakanya dari SDN Sukamenak 01 adiknya juga biasanya ke SDN Sukamenak 01,” kata Iman di kantornya, Selasa (29/7/2025).
Menurut Iman, fenomena seperti hak orang tua siswa, apa lagi di sekolah yang sekomplek. Yang jelas, lanjut Iman, Sisten Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SD tidak terfokus pada sistem domisili, masih pleksibel, tidak seperti di SMP.
” Jadi ada yang secara domisili sudah tidak masuk , tapi engga mungkin kami tidak menerima. Jadi intinya di SD itu belum menerapkan sistem domisili secara optimal atau aturan baku.
Di SD Sukamenak 02, karena masih sekomplek dengan SD 01,03, dan 08 tidak ada overload karena bisa direkomendasikan ke SDN yang sekomplek itu,” kata Iman.
Kaitan dengan studi tur, Iman menilai studi tour tidak masalah. “Kebetulan saya baru membaca artikel di media, di Kota Bandung sama Kabupaten Bandung khususnya Pak Dadang Supriatna sebetulnya sudah membolehkan studi tour, tapi dengan kontek berkaitan sekali dengan pendidikan. Karena komposisi studi tour di sini tidak ada kepentingan pribadi , tapi kepentingan tentang edukasi anak. Karena selama ini anak ingin mengetahui tempat-tempat yang notabene relevansi dengan sekolah, tempat sejarah dan lain sebagainya, Tapi dengan kontek ada di dalamnya itu ada subsidi silang, karena tidak semuanya siswa itu mampu,” terang Iman.
Iman juga berkomentar terkait dengan posisi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung yang baru saja rotasi. Bagi Iman, siapa pun pemimpinnya yang ditunjuk oleh bupati tak masalah.
” Yang penting kompetensinya sudah tinggi dan relevansinya beliau tahu di lapangan seperti apa kondisi sekolah, tidak hanya di lingkungan Pemda tapi lingkungan sekolah se kecamatan dan se -Kabupaten Bandung , artinya perlu terjun ke lapangan. Kebutuhan kami itu tidak berupa administrasi dan proposal tapi berdasarkan kebutuhan secara fakta. Misalkan kami membutuhkan renovasi bangunan yang betul-betul real. Yang memang secara administratif harus dilengkapi,” ujar Iman.
Ia berharap, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung yang baru lebih baik lagili. Ia mengutarakan, di SD Sukamenak 02 dalam hal fasilitas belajar masih anyak hal yang perlu ditingkatkan.
“Hanya ini kan melalui proses. Tapi untuk saat ini Alhamdulillah kami warga SDN Sukamenak 02 dan orang tua juga anak-anak masih melaksanakan KBU secara normal,” katanya.
Prestasi SDN Sukamenak juga cukup membanggakan, salah satu muridnya, Aqila Zahrana Priyanti yang sekarang kelas 6 juara lomba mendongeng pada Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 tingkat Jabar, dan akan menjadi wakil Jabar di FLS3N di tingkat nasional.
Prestasi ini, kata Iman menjadi bahan untuk mempromosikan kepada warga setempat prestasi SDN Sukamenak 02. Iman juga menyebut dalam Futsal juga ada yang sudah ikut ke Thailan.
“Setiap ada potensi prestasi siswa SD Sukamenak 02 selalu dibimbing karena untuk tiket jalur prestasi nanti ketika siswa melanjutkan ke SMPN,’ pungkas Iman Budiman.*** Sopandi