Dejurnal, Ciamis,- Proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di Kabupaten Ciamis tahun 2025 telah memasuki tahap akhir. Setelah rangkaian seleksi administrasi, asesmen center, wawancara, serta penulisan makalah rampung dilaksanakan.
Saat ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Ciamis tengah menunggu hasil pengolahan data asesmen dari tim asesor BKD Provinsi Jawa Barat.
Menurut Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ciamis, Ir. Tini Lastiniwati, MP didampingi Kabid Pengembangan Karier, Mutasi dan Kepangkatan, Widiya Pranata, S.STP., M.M., seluruh tahapan telah berjalan sesuai jadwal, dan proses pengolahan hasil tengah berlangsung untuk disesuaikan dengan tenggat akhir Agustus.
“Alhamdulillah semua tahapan berjalan sesuai rencana, mulai dari asesmen center selama satu minggu lebih, wawancara, hingga penilaian makalah. Sekarang kami tinggal menunggu hasil dari tim asesor provinsi karena kami belum memiliki asesor ahli utama,” ujarnya, Senin (29/07/2025).
Widiya menjelaskan, proses seleksi terbuka kali ini menggunakan sistem digital terintegrasi yang berkoordinasi langsung dengan platform BKN.
“Sistem digital memungkinkan pelamar memantau setiap perkembangan melalui kanal daring seperti website resmi BKPSDM dan grup komunikasi yang telah disiapkan,” jelasnya.
Menurut Widiya digitalisasi membawa dampak signifikan. Prosesnya lebih cepat, terukur, dan transparan.
“Meskipun transparan namun hasil asesmen center tetap bersifat rahasia dan hanya disampaikan secara individu kepada masing-masing peserta oleh asesor,” tambahnya.
Lebih lanjut Widiya menjelaskan bahwa sistem digital membantu memperluas akses dan mempercepat komunikasi antarinstansi. Kendati demikian, pelamar dari luar daerah yang tidak memenuhi persyaratan administrasi atau tanpa persetujuan instansi induk dinyatakan tidak lolos.
Dari total 44 pendaftar, sebanyak 41 orang dinyatakan memenuhi syarat administrasi dan mengikuti seluruh tahapan lanjutan. Menurut Widiya, hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran dan kesiapan ASN untuk berkompetisi secara profesional.
“Fenomena meningkatnya pelamar menunjukkan bahwa banyak ASN sudah siap bersaing secara sehat. Ini adalah pertanda positif dalam penguatan sistem merit dan reformasi birokrasi,” tuturnya.
Widiya menyampaikan bahwa motivasi kuat para pelamar didorong oleh keinginan mengisi kekosongan jabatan secara definitif, mengingat status Pelaksana Tugas (Plt) memiliki kewenangan yang terbatas.
Salah satu tahapan penting dalam seleksi adalah penulisan makalah, yang harus berisi gagasan inovatif atau kebijakan strategis sesuai posisi yang dilamar. Topik disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, mulai dari staf ahli hingga kepala dinas, dan dinilai berdasarkan kelayakan gagasan serta relevansinya dengan tugas jabatan.
“Peserta bisa menulis berdasarkan program yang tengah mereka jalankan di instansi masing-masing atau menawarkan terobosan baru yang sesuai konteks jabatan yang kosong,” jelas Widiya.
Makalah yang diajukan para peserta menjadi salah satu instrumen penting dalam menilai kapabilitas manajerial dan visi strategis para calon pejabat.
“Setelah seluruh proses dinilai oleh Panitia Seleksi (Pansel), tahapan berikutnya adalah pengumuman nilai akhir dan penetapan tiga besar calon untuk masing-masing formasi,” imbuhnya.
Dikatakan Widiya, pelantikan pejabat hasil seleksi tetap harus menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Target pengumuman awal Agustus. Tapi pelantikannya menunggu rekomendasi BKN dan Mendagri sesuai ketentuan UU Pilkada. Kami tetap berupaya maksimal agar proses tetap sesuai jadwal,” katanya.
Widiya berharap pengisian jabatan tersebut akan menghadirkan sosok-sosok ahli dan kompeten di bidangnya.
“Semoga yang terpilih nanti benar-benar sosok yang mampu memperkuat tata kelola pemerintahan di Kabupaten Ciamis secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)