deJurnal, Ciamis,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa Kang Dedi, mendorong agar kesenian tradisional Bebegig Sukamantri dijadikan ikon khas Kabupaten Ciamis. Hal itu disampaikan dalam acara Abdi Nagri “Nganjang Ka Warga” Edisi ke-24 yang digelar di Rest Area Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Sabtu (18/10/2025) malam.
Dalam sambutannya, Kang Dedi menilai bahwa Ciamis memiliki kekayaan budaya yang layak diangkat ke tingkat nasional bahkan internasional.
Ia mencontohkan tradisi ogoh-ogoh di Bali yang mampu menjadi daya tarik wisata tahunan dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Saya menyarankan agar Bebegig Sukamantri dijadikan ciri khas Kabupaten Ciamis. Seperti halnya di Bali ada ogoh-ogoh, di Ciamis pun bisa diadakan festival tahunan yang melibatkan seluruh desa. Dari situ bisa muncul semangat kreatif warga sekaligus menarik wisatawan,” ujarnya
Kang Dedi juga mengapresiasi keindahan dan kebersihan Rest Area Karangkamulyan, yang menurutnya telah banyak berubah berkat kepemimpinan Gubernur terdahulu. Dengan menggelontorkan dana untuk revitalisasi kawasan tersebut sehingga berhasil menghadirkan wajah baru bagi destinasi wisata sejarah dan budaya Ciamis.
“Karangkamulyan ini sudah sangat bagus. Karena saat kepemimpinan Pak Bey tempat ini diperbaiki dan direvitalisasi. Tahun depan, saya akan memberikan tambahan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pengembangan kawasan ini, dengan satu syarat , tidak ada lagi pedagang yang menggunakan bahan plastik. Ini harus menjadi ciri khas pedagang di Karangkamulyan,” tegasnya.
Kang Dedi juga menyinggung pentingnya menjaga nilai-nilai kesundaan dalam kehidupan masyarakat. Ia menyebut orang Sunda sejati adalah mereka yang membawa kebahagiaan dan kasih kepada sesama.
“Orang Sunda itu harus deudeuh, asihan, dengan laku lampah nulung ka nu butuh, nalang ka nu susah. Hidup harus memberi manfaat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Kabupaten Ciamis yang dinobatkan sebagai kota terbersih di ASEAN, sekaligus menegaskan bahwa Ciamis adalah tanah bersejarah penuh nilai dan keteladanan.
“Ciamis ini bukan hanya bersih, tapi juga kaya budaya dan sejarah. Bahkan Gus Dur sendiri pernah mengaku sebagai keturunan Ciamis. Galuh itu ibunya peradaban Sunda,” katanya.
Lebih lanjut, Kang Dedi juga menyinggung potensi ekonomi lokal yang dimiliki masyarakat Ciamis. Ia menilai banyak pengusaha atau “juragan” sukses yang berasal dari Tatar Galuh, mulai dari usaha baja, kerupuk, cilok, hingga galendo.
“Kabupaten Ciamis ini sejahtera karena banyak juragan berasal dari sini. Tahun 2026, saya akan menggelar Pameran Kerupuk dan Pameran Cilok di Ciamis, untuk memperkuat identitas daerah sekaligus mengangkat ekonomi kreatif masyarakat,” tuturnya
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kunjungan Gubernur Jawa Barat beserta jajaran Forkopimda Provinsi ke Tatar Galuh Ciamis.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Ciamis dan masyarakat Tatar Galuh, saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur bersama jajaran. Semoga segala pengabdian dan dedikasi Pemprov Jabar membawa keberkahan bagi masyarakat kami,” ujarnya.
Herdiat juga mengapresiasi rangkaian kegiatan Abdi Nagri yang berlangsung selama dua hari mulai dari Jumat hingga Sabtu meliputi kegiatan sosial, keagamaan, pelayanan masyarakat, hingga hiburan rakyat.
Herdiat menyinggung pentingnya menjaga kejujuran dan integritas masyarakat dalam setiap interaksi dengan pemerintah.
“Saya berharap masyarakat Ciamis tidak lagi membohongi Gubernur. Mari kita jaga kejujuran dan harga diri daerah kita. Saya mohon jangan diulangi lagi kejadian-kejadian yang memalukan, agar kita bisa membangun Ciamis dengan semangat kejujuran,” pesan Herdiat.
Herdiat berharap Gubernur Dedi Mulyadi merasa nyaman selama berada di Ciamis dan dapat terus menjalin kedekatan dengan masyarakat Tatar Galuh.
“Semoga dalam kegiatan ini, Bapak Gubernur merasakan kenyamanan dan kehangatan warga kami. Terima kasih atas perhatian dan dukungan yang terus diberikan untuk Kabupaten Ciamis,” ucapnya.
Perlu diketahui Acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga Edisi ke-24 merupakan kegiatan safari budaya yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat sebagai bentuk kedekatan pemerintah dengan masyarakat.
Kegiatan menampilkan hiburan khas Jawa Barat seperti Sule, Ki Daus, Aep Bancet, Ceu Popon, Emka 9 ft Mang Ado, dan Maestro Tari Mimi Wangi, serta berbagai pertunjukan seni tradisional dari seniman lokal Ciamis. Di antaranya Bebegig Sukamantri, Gondang Buhun Kampung Adat Kuta dan lainnya
Acara disiarkan langsung melalui kanal YouTube Humas Jabar dan turut dihadiri ribuan warga yang memadati kawasan Rest Area Karangkamulyan, pusat wisata sejarah Kerajaan Galuh yang kini menjadi kebanggaan masyarakat Ciamis. (Nay Sunarti)