Dejurnal.com, Bandung – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Bandung menggelar Festival Literasi Digital di Desa Katapang, Kecamatan Katapang, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua TP PKK sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, dan diikuti oleh perangkat desa, kader PKK, serta masyarakat desa.
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, Teguh Purwayadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam menggunakan teknologi digital secara bijak.
“Festival Literasi Digital ini diadakan untuk memberikan pemahaman seputar penggunaan teknologi informasi karena ada indikasi masalah digitalisasi di masyarakat, seperti maraknya pinjaman online, judi online, pencemaran nama baik di media sosial, serta hoaks,” kata Teguh.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah edukasi agar masyarakat dapat lebih selektif dalam menyerap informasi di dunia maya.
“Kadangkala kita hanya melihat informasi di media sosial secara sepintas, tanpa memeriksa kebenarannya. Akibatnya, mudah terpengaruh berita palsu. Selain itu, fenomena ‘brain rot’ atau kedangkalan berpikir akibat terlalu sering mengonsumsi konten pendek juga perlu diwaspadai. Cara mengatasinya adalah dengan membiasakan membaca buku atau informasi secara tuntas,” jelasnya.
Teguh berharap kegiatan ini dapat memperluas pemahaman masyarakat mengenai literasi digital dan menjadi gerakan bersama untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan produktif.
Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati mengajak masyarakat untuk lebih melek literasi digital, terutama para orang tua.
“Kita sebagai orang tua harus melek literasi. Contohnya sederhana, kalau undangan acara dikirim lewat WhatsApp tapi kita tidak bisa mengaksesnya, berarti kita tertinggal. Literasi digital ini penting agar kita tidak gagap teknologi,” ungkap Emma.
Emma juga mengingatkan dampak negatif penggunaan teknologi yang berlebihan terhadap gaya hidup dan kesehatan anak-anak.
“Banyak anak sekarang yang matanya minus karena terlalu lama bermain gawai. Padahal, akan lebih baik jika mereka diajak ke posyandu, membaca buku, atau bermain di luar rumah,” katanya.
Meski demikian, ia menilai teknologi juga membawa manfaat jika digunakan dengan bijak.
“Kita di PKK punya pelatihan keterampilan secara online, termasuk MUA, dan banyak yang berhasil. Di media sosial juga banyak tutorial praktis yang bisa membuat kita mandiri dan kreatif. Kalau kita mampu manfaatkan dengan baik, teknologi bisa menjadi jalan untuk menambah penghasilan,” tutur Emma.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Bandung berharap literasi digital dapat menjadi pondasi penting bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan era teknologi informasi, sekaligus mendukung terwujudnya masyarakat “Bedas Digital” yang cerdas, bijak, dan produktif.*** dj