Dejurnal com, Bandung- Bupati Bandung menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung 74,73 poin masih di bawah rata-rata nasional. Untuk mendongkrak agar IPM meningkat, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur.
Menurut Dadang Supriatna, ada 3 indikator yang mempengaruhi IPM: Faktor kesehatan, pendidikan dan daya beli. “Indikator pendidikan kita masih rendah di bawah 65 poin. Karena memang antara harapan lama sekolah dengan rata-rata lama sekolah tidak berbanding lurus,” kata Bupati Bandung seusai menghadiri Rapat Paripurna mengenai Laporan Hasil Kerja Pansus I, II dan III di Gedung Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bandung di Soreang, Senén 28 April 2025.
Bupati Dadang Supriatna yang didampingi Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb, Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bandung M. Akhiri Hailuki, dan Sekretaris DPRD Kabupaten Bandung Uwais Qorni menyebuy harapan lama sekolah warga Kabupaten Bandung 12,27 tahun tidak berbanding lurus dengan rata-rata lama sekolah di 9,15 tahun.
“Setelah ditelusuri, bahwa di sini ada kesenjangan, terutama sarana dan prasaran pendidikan. Untuk SLTA, dari awal menjabat kan sudah mengusulkan 27 unit SMA, tapi baru 2 . Tahun ini gubernur mau ngasih 4, lahan sudah kita siapkan,” katanya.
Disamping itu, lanjut Bupati Dadang Supriatna, ada terobosan lain, bukan hanya mengadakan sarana dan prasarana SMA. “Kita ada program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarajat-pen) pertahun 50 ribu. Bahkan beasiswa untuk perguruan tinggi sudah 500 mahasiswa,” katanya
Karenanya, Dadang Supriatna mengaku,
selama 3 tahun dirinya menjabat bupati sudah ada kenaikan 3 digit, dari 8,8 tahun sebelumnya sekarang sudah 9,17 tahun.
“Artinya sudah ada peningkatan. Makanya kemarin dalam Musrenbang RKPD tahun 2026 kita fokus kepada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan infrastruktur. Ini jawaban sehingga kita bisa drop SDM, infrastruktur bisa kita perbaiki nanti bisa berpengaruh secara signifikan kepada peningkatan IPM,” pungkas Bupati Bandung. ***Sopandi