Dejurnal.com, Garut – Seusai prosesi serah terima jabatan dari Plt. Direktur Utama Nia Gania kepada dirinya, DR. Dadan Hidayatulloh resmi menjabat sebagai Direktur Utama Perumda Tirta Intan PDAM Kabupaten Garut. Acara berlangsung di halaman kantor PDAM, Jalan Raya Bayongbong dan di saksikan oleh Sekda Garut Drs H.Nurdin Yana.M.H beserta jajaran manajemen dan pegawai, Selasa (19/8/2025).
Dalam keterangannya kepada media, Dr. Dadan menegaskan bahwa langkah awal yang akan diambil pihaknya adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi air bersih di wilayah Garut.
“Ada beberapa hal yang perlu segera diperbaiki, terutama di area sekitar Pamoyanan dan beberapa perumahan lain. Alhamdulillah, saat ini distribusi sudah kembali normal,” ujarnya.
Menurutnya, kunci utama dalam membenahi pelayanan PDAM adalah konsentrasi terhadap prioritas. Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran harus mampu menyesuaikan operasional dengan kebutuhan nyata masyarakat.
“Kuncinya adalah kita tetap konsentrasi pada prioritas. Dalam hal operasional, kita harus terus melakukan penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
DR. Dadan juga menyinggung pentingnya sinergi antara teknologi dan sumber daya manusia. Ia menolak pendekatan yang hanya mengandalkan aspek teknis tanpa memperkuat kapasitas SDM.
“Teknologi tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada sinergi antara teknis dan SDM. Kita juga tidak bisa hanya membebankan pembiayaan kepada pemerintah daerah. Maka, inovasi dan kerja sama dengan berbagai pihak akan menjadi kunci ke depan,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan perlunya sistem kerja yang kolaboratif di internal PDAM, dengan mendorong penyelesaian masalah di tingkat bawah sebelum sampai ke jajaran direksi.
Menjawab keresahan masyarakat soal tagihan air yang melonjak, Dr. Dadan menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima sejumlah laporan. Ia menegaskan, setiap kasus akan ditelusuri langsung di lapangan untuk memastikan penyebabnya.
“Kami sudah terima laporan dari pelanggan yang biasanya hanya membayar Rp75.000, tapi tiba-tiba menjadi Rp500.000. Kami akan telusuri penyebabnya. Biasanya kami cek ke lapangan terlebih dahulu, apakah ada kerusakan pada water meter atau kebocoran jaringan yang tidak disadari konsumen,” ungkapnya.
Ia memastikan, jika kesalahan berasal dari pihak PDAM, maka pelanggan akan mendapat penyesuaian tagihan. Namun, jika lonjakan sesuai dengan catatan meteran, maka pelanggan tetap berkewajiban membayar, meski tetap terbuka untuk dialog mencari solusi terbaik.
Gaspol untuk Pelayanan Publik.
Mengakhiri wawancara, DR. Dadan menegaskan komitmen untuk menghadirkan pelayanan yang transparan, profesional, dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Sekarang kita kerja gaspol dulu. Masyarakat menunggu kinerja yang nyata. Kita ingin pelayanan yang transparan, tidak hanya terlihat baik dari luar, tapi juga benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Dengan semangat baru di bawah kepemimpinannya, PDAM Garut diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan air bersih dan memberikan kepastian pelayanan yang adil bagi seluruh pelanggan.**Willy