Dejurnal.com, Bandung – Ratusan warga Papakserang Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung Jawa Barat, menggelar Hajat Lemah Cai atau biasa disebut Hajat Lembur sekaligus silaturahmi masyarakat bersama petani dan pemerintah yang berlangsung di lapang sepak bola Gumbira Kampung Papakserang RW 06 pada Sabtu (11/10/2025)
Hajat Lembur yang diisi pementasan seni budaya dan berbagai kegiatan lainnya digelar setiap tahun, Prosesinya diawali dengan doa bersama, Juga turut dihadirkan simbol simbol kehidupan hasil bumi ketahanan pangan seperti air nasi kuning buah buahan, Umbi umbian, Sayur sayuran, untaian Padi dan lainnya,”
Warga yang sebagian besar mengenakan pakaian tradisional Sunda serba putih dan hitam itu, nampak antusias dan gembira mengikuti kegiatan pertunjukan seni budaya seperti Jaipongan, Bajidor pencaksilat dan seni lainnya serta malam nya pagelaran wayang golek Giriharja 2 Putu,” Ki dalang Khanha Ade Kosasih Sunarya,”
Turut hadir ; Kepala Desa Serangmekar, Asep Taofik S.Ip, serta Lembaga Desa, Camat Ciparay Anjar Lugiyana S.Ip.MIp, Kapolsek Ciparay. Iptu Ilmansyah SE.MH, Danramil 2408 Ciparay Kapten Inf Deni Iman Firdaus SH, Sekdis Pertanian Kabupaten Bandung .Ir. H.Yayan Agustian M.Si, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ,Hj Humaira Zahrotun Noor.S.Ip, Anggota DPR RI, H. Asep Romy Romaya SE, Ketua KTNA Kabupaten Bandung Asep Hermawan, Penyuluh Pertanian Ciparay, Ketua Paguyuban dan Sesepuh Paguyuban tani Papakserang, serta unsur undangan lainnya”
Ketua Paguyuban Tani Papakserang, Cecep,” mengatakan; Ini adalah bentuk syukur kami kepada Alloh SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya untuk Kampung Papakserang. Hajat Lemah Cai atau Hajat Lembur yang rutin digelar setiap tahun intinya bertujuan untuk mengingat jasa para leluhur.Kegiatan ini harus terus di lestarikan dan jaga terus kampung Desa ini agar selalu diberkahi dan di rahmati oleh Alloh SWT.Juga bersyukur melihat antusiasme masyarakat generasi muda mengikuti kegiatan ini . Ini juga tidak terlepas dari dukungan para sesepuh dan para tokoh masyarakat serta pemerintah Desa.
Sedangkan Seni Budaya yang menyertai Hajat Lembur merupakan salah satu upaya dalam pelestarian budaya Sunda. Terutama untuk mengenalkan dan mengakrabkan generasi muda dengan seni budaya warisan leluhur.
Alhamdulilah hingga saat ini adat istiadat tradisional Sunda masih berjalan dengan baik di Papakserang. Hal ini akan terus kami pelihara dan lestarikan, karena kami yakin dengan memelihara adat istiadat, Desa dan masyarakat Papakserang bisa unggul dalam berbagai hal,” Ujar,Cecep”
Kepala Desa Serangmekar.Asep Taofik S.Ip, menyampaikan; Pada kesempatan ini tentu saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya bil khusus kepada paguyuban tani Papakserang yang telah menjadi inisiator pertemuan silaturahmi pada hari ini dalam rangka hajatan lembur doa bersama untuk kebaikan di kegiatan pertanian dan juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua para pejabat para muspika dan juga ada dari Dinas pertanian dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung serta anggota DPRD Provinsi Jawa barat dan anggota DPR RI hadir,” Ucapnya”
Tentu ini akan suatu kebanggaan bagi kami semua.Jadi kita tau bahwa para petani itu adalah pejuang ketahanan pangan yang harus kita mulyakan sehingga apa yang menjadi harapan sarana prasarana untuk menunjang keberhasilan sembada pangan itu sendiri tentunya kami dari pemerintah Desa akan mengusung kepada pemerintah yang lebih atas apa saja yang sekiranya sarana prasarana atau alsintan yang dibutuhkan oleh para petani kita untuk kegiatan ketahanan pangan itu sendiri” Jelas” Asep Taofik S.Ip.
Sementara Sekdis Pertanian Kabupaten Bandung ,Ir .H. Yayan Agustian M.SI, mengatakan kegiatan Doa bersama dan gelar budaya dalam rangka salametan hajat lembur sekaligus silaturahmi masyarakat bersama petani dan pemerintah ini sangat luar biasa saya bangga,
Pagelaran hajat pertanian di lestarikan ini merupakan wujud syukur kepada Alloh SWT.Saya berharap budaya ini harus terus di tumbuhkan oleh seluruh petani di Kabupaten Bandung,” Ujarnya.(*AR)