• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, November 21, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

Oknum Mengaku Pegawai Bank BIJ Garut “Tipu” Pedagang Cakue Keliling

bydejurnalcom
Rabu, 31 Juli 2019
Reading Time: 2 mins read
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

BacaJuga :

Ratusan Balita Stunting di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot Diberi Makanan Protein Hewani

KMP Laporkan Dugaan Korupsi Pengalihan dan Penundaan DBHP Purwakarta Tahun 2016–2018 Senilai Rp 71,7 Miliar

Perumdam Tirta Galuh Luncurkan Promo Akhir Tahun, Pemasangan Baru Rp750 Ribu Wilayah Ciamis dan Cisaga.

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Dejurnal.com, Garut – Berencana meminjam permodalan tambahan ke salah satu Bank, berujung dugaan penipuan oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank. Nasib sial ini terjadi pada seorang Pedagang Keliling Cakue di Kabupaten Garut.

Ano (48 Tahun) yang sehari – harinya berdagang cakue keliling dengan gerobak dorong ke sekolah-sekolah sepanjang jalan Wanaraja-Cibatu Pangatikan, sambil bercucuran keringat panas dan debu masih saja ada oknum yang memanfaatkan kondisi seperti itu, sunggu tidak manusiawi.

Ano merupakan salah satu korban janji dan harapan manis oleh oknum yang mengaku pegawai salah satu Bank di Garut, menuturkan kepada Dejurnal.com, waktu itu saya ketemu dengan sesorang yang berinisial D, menawarkan bantuan modal melalui perbankan kepada saya, dengan proses cepat sekitar 14 hari kerja sudah bisa cair namun sebelumnya disurvai dulu ke rumah dan untuk segera melengkapi pemberkasan kredit ke salah satu Bank, yaitu BIJ Lewi Goong Kab. Garut, selang beberapa hari ada tim survai, yang waktu itu menjajikan sebelum Ramadhan bisa dicairkan, untuk memperlancar maka harus ada uang buat setor ke pimpinan satu juta rupiah, saat itu tidak ada uang, saran D yang hampir 3 kali ke rumah saya, D menyarakan meminjam dulu ke tetangga nanti keganti lagi.

“Akhirnya saya pinjam ketetangga satu juta dengan lebih tiap bulan 300 ribu, eh sampai sekarang sudah 4 bulan tidak ada cair malah saya harus bayar beban bunga ke tetangga sekitar Rp.1, 2 Juta,” jelas Ano.

Ano yang akhirnya merasa tertipu akhirnya menelepon D yang saat itu ada dirumah Y Sebagai AO salah satu pegawai Bank BIJ Leuwigoong pada 27/05/2019 dan langsung mendatangi ke lokasi, bahkan Y memang wilayah masih tanggung jawabnya, namun kait kasus Pak Ano dirinya tidak tahu menahu, adanya uang tersebut, silahkan ke D dan C karena yang pertama menerima uang tersebut dan membawa calon konsumen ke ke kantor, minta penjelasan dan tangung jawab bagaimana.

“Ke kantor aja biar nanti jelas jika benar yah harus bertanggu jawab ” kata Y

Sementara D mengatakan bahwa uang tersebut di setor ke C, namun saat C dihubungi melalui jejaring sosial C mengatakan, gini saya tidak pernah terima uang dari Pa Ano sebesar 1 jt, pada saat itu memang saya survai ke rumahnya, ngasih rorokpun saya tolak ” jelasnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang BIJ Leuwigoong Nandang saat dikonfirmasi dejurnal.com mengaku tak pernah menerima berkas pinjaman dari saudara Ano, sementara Saudara Y dan C memang stafnya namun D tidak kenal.

“Saudara C sudah mutasi ke BIJ pusat,” ujarnya.

Hal senada juga datang dari Bagian HRD BIJ Garut Irvan yang menyatakan bahwa suadara C memang pindah ke BIJ Garut dan setelah dikonfirmasi ke saudara C, ia mengaku tidak terima uang seperti yang disebutkan.

“Sudah dikonfirmasi ke yang saudara C, ia tak menerima uang untuk urusan Ano, sudah begitu pa,” ujar Irvan melalui sambungan telepon.

Terkait hal ini, Ketua Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK) Rizal menanggapi, sungguh sangat disayangkan dan memalukan, Bank BIJ yang mendapat bantuan modal dari Pemda Garut, tidak bisa membina dan mengawasi pegawai dan sungguh tidak manusiawi dan memalukan.

“Siapapun pelakunya harus bisa mempertanggung jawabkannya, tidak menutup kemungkinan banyak puluhan-puluhan Ano yang ditipu juga seperti ini dan luput dari pengamatan karena orang kecil biasanya takut melapor, uang 1 juta buat pedagang cakue keliling itu besar!” tandas Rizal.***Yohannes

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Proses Penyelenggaran Pemilu 2019 Di Kabupaten Garut Lancar

Next Post

Wabup Buka Muscab IX Pemuda Pancasila Garut

Related Posts

Geger! Puluhan Calon Jamaah Umroh Gagal Berangkat, Wabup Garut Turun Tangan
deNews

Geger! Puluhan Calon Jamaah Umroh Gagal Berangkat, Wabup Garut Turun Tangan

Jumat, 21 November 2025
Terkait anggaran Dana Desa 2024-2025, Ini Kata Kades Lebakanyar
GerbangDesa

Terkait anggaran Dana Desa 2024-2025, Ini Kata Kades Lebakanyar

Kamis, 20 November 2025
Sejumlah Mahasiswa Demo di Gedung DPRD Garut, Tolak RUU KUHAP dan Dorong Pengesahan RUU Masyarakat Adat dan Perampasan Aset
deNews

Sejumlah Mahasiswa Demo di Gedung DPRD Garut, Tolak RUU KUHAP dan Dorong Pengesahan RUU Masyarakat Adat dan Perampasan Aset

Kamis, 20 November 2025
Ratusan Balita Stunting di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot Diberi Makanan Protein Hewani
GerbangDesa

Ratusan Balita Stunting di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot Diberi Makanan Protein Hewani

Kamis, 20 November 2025
KMP Laporkan Dugaan Korupsi Pengalihan dan Penundaan DBHP Purwakarta Tahun 2016–2018 Senilai Rp 71,7 Miliar
Hukum dan Kriminal

KMP Laporkan Dugaan Korupsi Pengalihan dan Penundaan DBHP Purwakarta Tahun 2016–2018 Senilai Rp 71,7 Miliar

Kamis, 20 November 2025
Perumdam Tirta Galuh Luncurkan Promo Akhir Tahun, Pemasangan Baru Rp750 Ribu Wilayah Ciamis dan Cisaga.
deBisnis

Perumdam Tirta Galuh Luncurkan Promo Akhir Tahun, Pemasangan Baru Rp750 Ribu Wilayah Ciamis dan Cisaga.

Kamis, 20 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Pasir Warna Merah Dipakai Bahan Matrial Proyek Irigasi Cipalasari, Sekarang Berganti Pakai Pasir Hitam

Senin, 30 Agustus 2021

Cerita Warga : Situs Makam Tumenggung Ardikusumah di Garut Disebut Makam Astana Kalong

Jumat, 30 Juni 2023

KabarDaerah

Pemkab Bandung Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat KUBE UEP Produktif

Jumat, 24 Oktober 2025

PWI Kabupaten Subang Peduli Terhadap Korban Banjir Bandang Pamanukan

Kamis, 11 Februari 2021

Ruas Jalan Ini Menjadi Skala Prioritas Pemkab Garut Untuk Diperbaiki dan Direkonstruksi

Selasa, 11 Januari 2022

DPC PDIP Purwakarta Serahkan Bantuan APD Untuk Tenaga Medis

Rabu, 29 April 2020

ACT Garut : Prioritas Kebutuhan Korban Banjir Bandang, Pangan dan Air Bersih

Kamis, 2 Desember 2021

Dari Resolusi Jihad ke Era Digital, PCNU Ciamis Ajak Santri Meneguhkan Spirit Perjuangan

Selasa, 21 Oktober 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste