• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Selasa, Agustus 19, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deNews

HJG Ke 207, Garut Butuh “The Last Samurai”

bydejurnalcom
Minggu, 16 Februari 2020
Reading Time: 4 mins read
ShareTweetSend

 

Oleh : Yohanness

PEMDA Kabupaten Garut di setiap tahunnya melaksanaka hajatan luar biasa yang dipersembahkan untuk masyarakat Garut, anggaran pun tidak sedikit di gelontorkan dengan berbagai rangkaian kegiatan disusun secara apik, mewah, megah, dan menarik hati Sang Empunya yaitu seluruh lapisan masyarakat Garut.

BacaJuga :

Efisiensi Anggaran, Peringatan Hari Jadi Garut ke 212 Bakal Digelar Secara Sederhana

Sajian 6000 Porsi Lebih Kambing Guling Dalam Rangka Hari Jadi Garut Dianugerahi Rekor Muri

HJG, 210 Kambing Guling Siap Dihidangkan PHRI dan HDCI Bagi Masyarakat Garut

Seolah-olah sebagai kado terindah di HJG Ke 207 (Hari Jadi Kab. Garut ), dari Pemda untuk masyarakat Kabupaten Garut yang selalu dirayakan setiap 16 Februari 1813 – 16 Februari 2020, yang kini memasuki usia Garut Ke 207. Dengan bertemakan “Bekerja Bersungguh – sungguh dan Bertanggungjawab Mewujudkan Garut yang Bertaqwa Maju dan Sejahtera”.

Selain itu Pemda yang bangga juga dengan berbagai prestasi dan telah menumbangkan mitos tidak ada jabatan karir politik di Kab. Garut menjabat dua kali membuat pasangan Bupati H. Rudy Gunawan SH., MH., MP., dengan dr. Helmi Budiman ini akhirnya dinilai beberapa kalangan lupa diri dan terkesan ambisius sehingga di balik kesuksesan nilai IPM anjlok drastis. Akibat menganggap sepele dan bangga diri atas sebuah keberhasilan yang telah dicapainya sementara itu tampak kurang adanya perhatian terhadap masyarakat.

Sejak dua pohon beringin di taman/ ruang terbuka hijau Setda Pemda Garut tumbang oleh terjangan angin dan hujan lebat, sebagian warga masyarakat beropini akan terjadinya perpecahan para Pemimpin Garut, berbagai isu pun merebak dugaan adanya ketidakharmonisan antara Bupati – Wakil Bupati, Pemda dan DPRD Kab. Garut, Bupati dengan para SKPD sehingga membuat Kebijakan Sekda (Sekretaris Daerah ) kurang gereget dan tampak ngambang.

Berdasarkan pantauan dan rekam jejak penulis, kondisi ini tampak jelas selain kemerosotan IPM Kabupaten Garut, sikap Bupati yang tampak sering uring uringan, ceplas ceplos baik dalam apel, atau setiap rapat kerja, bahkan seolah teguran keras dari para Wakil Rakyat DPRD Kab. Garut di Acara Pandangan Umum Fraksi begitu tegas disampaikan, namun sangat disayangkan bukan memberikan solusi terbaik malah jadi tidak nyaman dikalangan Para SKPD dan akhirnya berbuah tampak bobroknya kinerja Pemda Garut.

Hal tersebut kini mulai bermuculan kasus pemisahan diri wilayah baik Utara dan Selatan. Setelah adanya penandatangan DOB Garut Selatan (Pemda dan DPRD Kab. Garut ) atas berbagai desakan dengan proses yang panjang, kini datang lagi desakan dari Paguyuban Masyarakat Garut Utara sebagai Ketua Umum Rd. H. Holil Aksan Umarzen, terus konsisten mendorong adanya percepatan pembentukan DOB Kab. Limbangan sehingga Limbangan Ngaduan Ngora Garut Utara Malah Uga, sebagaimana tampak spanduk terbentang di depan gedung DPRD.

Melihat kondisi Kab. Garut yang ada saat ini terkesan carut marut, memang harus ada seorang “The Last Samurai” sebuah heroik yang dikenal dan diangkat dalam bentuk sajian film, cerita ini merupakan inspriasi seorang prajurit AS yang tertinggal dan tertahan di daerah konflik musuh / lawan perang, sementara prajurit lain meninggalkannya dalam kesendirian tanpa ada yang dikenal, namun dengan adanya kebaikan dan keramahan bangsa Jepang akhirnya berbalik arah menjadi kebangkitan dan awal pergerakan bangsa Jepang melawan tirani. Akhirnya Prajurit menjadi Legenda dan bahkan Kaisar akhirnya tahu siapa dia dan akhirnya memberi gelar ” The Last Samurai “.

Kondisi tersebut persis saat ini terjadi di lingkup kerja Pemda Kab. Garut, Bupati yang setiap saat membanggakan diri, karena sudah berhasil mematahkan mitos dan berbagai prestasi yang diraih, namun fakta dilapangan Program Amazing gagal dan bobrok sebagaimana Bupati katakan, bahkan IPM berdasarkan data statistik BPS bahwa IPM Kab. Garut jeblok, kini Bupati Rudy Gunawan selalu uring iringan dan murka terlihat di setiap saat baik Rapat Kerja dan Apel Upacara. Bahkan sering terdengar Sekertaris Daerah ( Sekda ) Kab. Garut Deni Suherlan jadi korban luapan emosi Bupati bahkan sempat menjadi pembahasan luar biasa di dalam Rapat Sidang Paripurna DPRD Kab. Garut Periode 2019-2024.

Menurut Rizal Ketua KRAK saat di temui penulis mengatakan, begitu jelas kinerja SKPD Pemda Garut bobrok hanya Euporia sebuah capaian prestasi dan penghargaan saja, berdasarkan hasil investigasi di lapangan 100% bebalik tidak berbanding lurus dengan prestasi yang dibanggakan selama ini.

Lebih lanjut Rizal mengungkapkan, Garut yang dikenal Kota Santri kalah sama Kasus Vina, kasus bocah SDN Kelas 5 dilecehkan dengan iming-iming Rp 10.000 – Rp 20.000 di Kecamatan Pangatikan, bahkan Bocah SDN Kelas 6 Hamil di Kecamatan Cisurupan, perselingkuhan di kalangan ASN Lingkup SKPD Pemda Kab. Garut, belum lagi Kepala Desa yang bermain mesum, hiburan malam, menggunakan / pemakai narkoba dan banyaknya angka peceraian PNS.

Garut yang terkenal Kota Ramah Anak nyatanya masih ada anak tidak bisa sekolah karena tidak bisa memiliki buku-seragam dan mahalnya biaya sekolah, banyak anak sekolah yang hilang diduga pergaulan sex bebas. Bahkan banyaknya masyarakat yang tidak bisa baca tulis dan tidak berizajah tamatan sekolah.

Lebih mengerikan Angka Gizi Buruk di pedesaan masih banyak ditemukan, masih banyak warga masyarakat tidak memiliki hunian yang layak, sarana dan prasarana infrastruktur baik jalan, drainase, PJU, Bangunan Sekolah, MCK bahkan sarana ibadah mesjid seolah tidak pernah dapat bantuan, kemana selama ini anggaran yang begitu besar digelontorkan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi serta Daerah, Bonus Produksi Pertamina yang dimanfaatkan oknum, Jual beli Proyek yang diduga adanya keterlibatan oknum keluarga pejabat teras Garut, adanya main mata oknum ASN dengan pemborong sehingga telatnya pembangunan, carut marutnya perizinan, Korban Reaktivasi KAI, Penanganan Korban Banjir Bandang 2016 yang terus menjadi luka dan traumatik, jual beli jabatan, jual beli wp-content/uploads negara, Kasus Perusakan Lingkungan dan Pencemaran lingkungan dampak Limbah Pabrik Sukaregang yang sampai saat ini tidak ada sikap tegas seolah adanya pembiaran, Penanganan Sampah bahkan Kab. Garut sempat darurat sampah medis.

Perlindungan ibu dan anak sekedar seromonial saja, kasus jual beli tanah redis, jual beli buku BOS, Potongan PIP Anak Sekolah, BPNT carut marut yang akhirnya saling tuding, Jamaah Haji, Dana Desa dan sejenis bantuan lainnya, Dugaan Kasus Korupsi. Lantas mau sampai kapan kondisi ini akankah dibiarkan? Jadi pantas kalau Kab. Garut dapat rapot merah, karena pejabatnya hanya mementingkan kepentingan pribadi dan koloninya kurang peduli terhadap masyarakat, dan Bupati tidak mesti teriak sana sini, atau memang ingin dapat pujian so superpower sang teknokrat.

“Bupati Garut sudah gagal kok, tinggal bagaimana cara menyelesaikan semua ini harusnya,” jelas Rizal.

Begitu cukup sulit dirasakan oleh para awak media di Kab. Garut, akibat tidak sinerginya Pemda Kab. Garut dengan media / para jurnalis, hanya media tertentu dan yang dekat saja, salah satu bukti di HPN dan HJG 2020. Masih Banyak Kegiatan tidak melibatkan media alasan anggaran terbatas, begitu jelas kurang respon terhadap media yang ada di Kabupaten Garut.

Ketika penulis, mendatangi salah satu Kalak BPBD Kab. Garut di ruang kerjanya, mengatakan bahwa memang melihat kondisi yang ada dan fakta dilapangan seperti itu.

“Maka sejak saya disini saya perintahkan kepada seluruh pegawai, bahwa BPBD itu hanya managerial, kalau tehknis di SKPD lain, dan saya setuju memang Garut harus ada The Last Samurai,” Jelas Firman, Kalak BPBD.

Sementara Sekda Garut Deni Suherlan yang didampingi Assda I Nurdin Yana, saat ditemui penulis di ruang kerjanya tampak bingung, kecewa atas kondisi yang ada sementara dirinya sendiri merasa terpasung bagai Kahieuman Bangkong.

“Yah nanti kita bahas, terima kasih atas informasinya,” Pungksa Sekda kepada penulis.***

*) Catatan Koleidoskop Penulis sebagai jurnalis dejurnal.com, tinggal di Kabupaten Garut

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Hari Jadi Garut
Previous Post

Korwil Pendidikan Pasirwangi Beberkan Kronologi Pemotongan Dana PIP SDN 3 Padaasih

Next Post

Peduli Sosial, BPN ICI – Yayasan Solidaritas Bersama Bagikan Sembako Buat Yatim Piatu

Related Posts

Pidato Resmi Ketua DPRD di Rapat Paripurna Hari Jadi Garut ke 212 : Momentum Untuk Menjadi Masyarakat Unggul, Maju dan Berkelanjutan
Parlementaria

Pidato Resmi Ketua DPRD di Rapat Paripurna Hari Jadi Garut ke 212 : Momentum Untuk Menjadi Masyarakat Unggul, Maju dan Berkelanjutan

Senin, 17 Februari 2025
DPRD Garut Gelar Rapat Paripurna Peringati HJG ke 212 : “Garut Gagah Rucita Rahayu Mangun Raharja”
Parlementaria

DPRD Garut Gelar Rapat Paripurna Peringati HJG ke 212 : “Garut Gagah Rucita Rahayu Mangun Raharja”

Senin, 17 Februari 2025
Efisiensi Anggaran, Peringatan Hari Jadi Garut ke 212 Bakal Digelar Secara Sederhana
deNews

Peringatan Hari Jadi Garut Dilaksanakan Secara Sederhana, Ini Agendanya Berdasarkan Surat Edaran

Sabtu, 15 Februari 2025
Efisiensi Anggaran, Peringatan Hari Jadi Garut ke 212 Bakal Digelar Secara Sederhana
deNews

Efisiensi Anggaran, Peringatan Hari Jadi Garut ke 212 Bakal Digelar Secara Sederhana

Selasa, 11 Februari 2025
Sajian 6000 Porsi Lebih Kambing Guling Dalam Rangka Hari Jadi Garut Dianugerahi Rekor Muri
deBisnis

Sajian 6000 Porsi Lebih Kambing Guling Dalam Rangka Hari Jadi Garut Dianugerahi Rekor Muri

Minggu, 7 Mei 2023
HJG, 210 Kambing Guling Siap Dihidangkan PHRI dan HDCI Bagi Masyarakat Garut
Budaya

HJG, 210 Kambing Guling Siap Dihidangkan PHRI dan HDCI Bagi Masyarakat Garut

Sabtu, 6 Mei 2023

ADVERTISEMENT

DeepReport

Diam-Diam, Segel Pengawasan Pelanggaran Perda Peternakan Ayam Manggis Dicabut?

Kamis, 7 November 2019

Audiensi SEGI Garut Pertanyakan Mekanisme Potongan Zakat Profesi Guru, Ini Hasilnya

Rabu, 2 Juni 2021

KabarDaerah

Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung, Intruksi Bupati PDAM Tirta Raharja Ringankan Pasang Baru 25 %

Kamis, 24 April 2025

Bubos 2021, Pemkab Garut Bagikan 4000 Paket Sembako

Sabtu, 24 April 2021

Ringankan Beban Warga, Pemkab Bandung Bebaskan PBB

Senin, 11 Mei 2020

Tanggapi Kebutuhan Sarana Pendidikan ABK, Ini Kata Camat Cikidang

Rabu, 25 Januari 2023

PPLHD: Kasus Pencemaran Lingkungan Hidup Sukaregang Garut Bagai Lingkaran Obat Nyamuk

Selasa, 20 Desember 2016

Kabupaten Purwakarta Kasus Positif Corona Meningkat, Kecamatan Kota Bakal PSBM

Jumat, 9 Oktober 2020

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste