Dejurnal.com, Cianjur – Dalam kondisi Pandemik Covid-19 haruskah kegiatan Carnaval serta Pasar malam ditiadakan, mengingat kondisi pandemi covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir. Pasalnya, para pelaku pasar malam berasal dari berbagai suku serta latar belakang, kemudian terbentuk rasa kebersamaan, satu rasa, satu nasib sepenanggungan ini menggantungkan nasib anak istrinya hanya dari penghasilan pasar malam.
Baru-baru ini beredar kabar yang tidak berpihak kepada warga nomaden (berpindah-pindah) ini bahwa kegiatan pasar malam atau karnaval akan dibubarkan secara sepihak, dengan alasan mencegah penularan covid-19. Tentu saja muncul reaksi dan protes, hal itu bisa dimaklumi karena hidup mereka sepenuhnya bergantung pada keberlangsungan acara tersebut
Ario (24) tahun, asal Jawa Timur menuturkan bahwa dirinya ikut pasar malam sejak usia 11 tahun.
“Saya tumbuh di lingkungan carnaval-pasar malam, Ayah Ibu saya pekerja di carnaval (Korsel), kami selalu betpindah-pindah tempat, dari kota A ke kota B, begitu dan begitu seterusnya, saat ini kegiatan kami selalu dibubarkan ditengah jalan, padahal Prokes sudah kami sediakan, kami bingung tidak ada penghasilan bagaimama nasib kami kedepanya, saking susahnya kehidupan kami saat ini, memasak indomie dua bungkus di makan/dibagi 11 orang, bantu kami, kami pun warha negara, kami tidak menuntut apa-apa, kami hanya ingin kegiatan kami diijinkan, tentu saja sesuai dengan protokol kesehatan,” Tutur Ario.
Senada dengan penuturan Ario, Dhaniel (37) asal Padang ikut menambahkan kebingungan dirinya menghadapi hal ini.
“Pusing saya Bang, dimasa pandemik ini kami tidak diberi solusi, jika begini terus habislah Kami Bang, ini aja baru 2 hari kegiatan pasar malam sudah dipaksa mesti ditutup, bakat kami cuma disini Bang, selain dari ini kami ngak bisa apa-apa,” pungkas Dhaniel
“Saya bingung Bang, kalo memang kerumunan dan keramaian itu dilarang, dengan alasan akan menimbulkan cluster covid-19 baru, diluaran sana banyak loh kegiatan yang mengundang keramaian dan kerumunan, kenapa hanya pasar malam yang mesti dan harus dibubarkan,” Tegas Black (nama panggilan) menambahi penuturan kedua temanya.***Rik/Hers