Dejurnal.com, Bandung – Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) harus mengawal pemerintahan Kabupaten Bandung, termasuk kepada pemerintahan yang baru sampai masa titik jabatan habisnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua I APDESI Kabupaten Bandung H. Dadang Suryana yang juga sebagai Kepala Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih mengharapkan mendukung bupati yang baru setelah dilantik nanti.
“Apdesi harus mengawal kebijakan-kebijakan bupati baru sehingga beliau bisa sampai kepada finis lima tahun ke depan,” kata H. Dadang saat ditemui dejurnal.com di bilangan Komplek Perumahan Taman Kopo II, Margaasih, Selasa (19/1/2021).
Salah satu dukungan pengawalan itu, terang H. Dadang, Apdesi harus bisa memberi masukan-masukan kepada bupati baru. “Meski mungkin bisa saja diterimanya tidak enak atau tidak berkenan, yang penting kita bisa memberi masukan, kita saling menasehati antara buptai dan kepala desa saling memberi masukan untuk kemajuan Kabuaten Bandung di masa datang. Menjalin komunikasi yang baik lah, dalam artian sesuai porsi masing-masing. Bukan berarti ketua APDESI ingin menyaingi bupati,” tuturnya.
H. Dadang mengaku, setelah dilantik, secara hirarki kepengurusan APDESI nanti akan menghadap. “Kenapa sekarang belum? Kalau bahasa Sunda mah gede wiwaha lah. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan ada prasangka,”terangnya.
H. Dadang menandaskan, jangan sampai ada dugaan di Kabupaten Bandung ada matahari dua. “Padahal kan tidak ada. Pa Dadang Supriatna saya kira sama memposisikan diri ia kan belum dilantik. Pa Dadang M Naser pun kan masih menjabat bupati. Harus sama-sama kita jaga agar hubungan baik ini terus berlangsung, baik dengan bupati yang sekarang maupun dengan yang akan dilantik nanti,” imbuhnya.
H. Dadang menerangkan, APDESI harus betul-betul menunjukkan kemandirian, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. APDESI tambahnya, harus berusaha meningkatkan kapasitasnya, bekerja sesuai dengan tujuan dibentuknya APDESI.
“APDESI harus bisa bekerja sama dengan pemerintahan daerah dalam artian sama-sama saling membutuhkan. APDESI dibutuhkan pemerintah daerah, pemerintah daerah dibutuhkan APDESI dalam rangka sma-sama untuk memajukan pemerintah desa, memajukan kesejahteraan masyarakat desa yang ada di desa masing-masing,” sabungnya.
APDESI, lanjut H. Dadang tidak boleh berapliasi terhadap partai politik. “Jadi APDESI itu berdiri diatas semua partai politik dan bekerja untuk semua, dalam artian untuk kepentingan pemerintah desa,” katanya.
H. Dadang Suryana berharap di masa kepengurusan tahun 2021-2026 nanti betul-betul terbentuk APDESI yang bisa membawa aspirasi masyarakat.
“Kemungkinan anatara bulan Juni atau Juli digelar Muscab/ Musda APDESI. Cuma permasalahannya Juni itu ada pesta demokrasi Pilkades. Saya ingin agar kepala desa yang baru bisa berkontribusi untuk pemilihan ketua APDESI Kabupaten Bandung. Muscab/Musda APDESI diharap bisa dilakasanakan setelah Pilkades,” terangnya.
Banyak kepala desa menyebut nama H. Dadang Suryana layak untuk memimpin APDESI Kabupaten Bandung periode 2021-2026. Menanggapi hal itu, dan ditanya bagaimana minatnya, H. Dadang mengatakan bukan masalah berminat atau tidak. Ia yakin kalau semua kepala desa punya keinginan untuk memajukan desanya melalui APDESI.
“Saya sudah tiga periode menjabat jadi kepala desa, tapi kalau memang ada hal-hal yang diperlukan insyaalloh saya siap untuk menjadi ketua Apdesi Kabupaten Bandung. Cuma catatannya itu, saya yakin dan percaya bahwa garda terdepan APDESI itu para kepala desa. 270 kepala desa di Kabupaten Bandung ditambah lagi dengan perangkat desanya, mereka mengerti bahawa APDESI itu bukan untuk mencari keuntungan materi, apa lagi keuntungan pribadi,” jelasnya.
Para kepala desa itu, menurut H. Dadang berbeda dengan masyarakat awam. Mereka sudah mengerti apa tugas Apdesi, bagaimana Apdesi ke depan. “Jadi kalau kepala desa itu tidak bisa didorong-dorong, apa lagi dipaksa- paksa karena APDESI itu bukan unuk kmencari keuntungan. Jadi saya berharap ketua APDESI nanti tidak menggunakan APDESIA untuk mencari keuntungan. Yang sudah-sudah banyak seperti itu sehingga jadi bumerang,” katanya.
H. Dadang menyebut, banyak kades terutama yang muda-muda mumpuni untuk menjadi ketua APDESI yang dapat membawa APDESI ke arah yang lebih bagus. “Tidak bisa bisa hanya dengan power saja untuk menjadi ketua APDESI. IT- nya harus menunjang, hubungan ke bawah ke atasnya harus betul-berul bagus, sehingga nanti bisa membawa pemerintahan desa ke arah yang lebih bagus,” katanya.
Meski H. Dadang siap menjadi Ketua APDESI Kabupaten Bandung, namun ia menyebut banyak yang muda dan potensial. “Yang sudah tiga peroode jadi kepala desa sebaiknya diam lah. Terima kasih bagi para kepala desa yang mempercayai saya,” tandasnya.***Sopandi