Dejurnal.com, GARUT – Rencana pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) yang digagas oleh Ketua Syarikat Islam Indonesia (SII) PAC Cibiuk Asep Supriatna dan Ustaz Jajang Suparman yang bertempat di Kp. Mulyasari RW 12 desa Lingkungpasir, Kacamatan Cibiuk, Kabupaten Garut butuh bantuan dari berbagai pihak.
Meskipun bantuan dari donatur masih kurang tidak menyurutkan semangat ustadz Jajang dan para santrinya untuk membangun pondok pesantren dan semua yang terlibat dalam rencana pembangunan pondok menjalaninya dengan penuh ikhlas.
Dari sumbangan itu, pembangunan pondok bisa berjalan selangkah demi selangkah, sampai saat ini pembangunan masih berjalan.
Jajang dan santri-santrinya berharap pondok bisa segera selesai dan bisa digunakan untuk pengajian para santrinya dan bisa untuk kegiatan lainnya.
Suasana sejuk dan rindangnya pohon kayu dan bambu membuat para santri nyaman untuk belajar mengaji, tidak ada pungutan biaya untuk siapa saja yang ingin belajar dan tinggal di pondok yang belum selesai dibangun tersebut.
Saat ini, sekitar puluhan santri dewasa dan belasan anak-anak masih belajar menutut ilmu agamanya di rumah Ustaz Jajang Suparman yang lokasinya tidak jauh dari pondok yang sedang dibangun.
Menurutnya meski tak mendapat bayaran, yang penting anak-anak mau belajar agama dan mendapatkan waktu yang bermanfaat.
Seringkali, para santri dewasa yang belajar kitab kuning di malam hari sampai tidur di mushola karena keterbatasan tempat menginap,” katanya.
“Nanti, kalau sudah jadi, pondok pesantren ini mudah-mudahan kita bisa belajar mengaji dengan sungguh – sungguh,” harapnya.
Ia pun tetap bersemangat bahwa suatu hari pondok ini mampu berdikari. Kehidupan di pondok saat pembangunan selesai nanti sudah dipikirkan.
Para santri sudah terbiasa menikmati kesulitan. Karena, jika menggunakan rumus matematika, sulit rasanya membayangkan kelanjutan biaya pembangunan dan operasional pondok.
Ia menyebut dan optimis bahwa pondok akan berdiri karena yakin hidup ini bukan sekadar matematika.
Jajang berharap adanya uluran tangan dari pemerintah daerah maupun pusat, untuk pembangunan pesantren dan anak yatim piatu,” pungkasnya.***Udg