Dejurnal.com, Bandung – Di daerah pemilihan Jabar II masih banyak yang harus diperhatikan oleh Provinsi Jabar. Banyak jalan provinsi mulai bolong-bolong. Di Bojongsoang, Katapang, Pangalengan, dan beberapa jalan lainnya. Kerusakan jalan tersebut karena drainasenya rusak atau tak berfungsi.
Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat H. Asep Syamsyudin, S.Ag usai reses di titik akhir Reses II Masa Sidang Tahun 2020-2021 di GOR Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Kamis (11/3/2021).
Anggota Fraksi PKB ini berharap peningkatan pembangunan jalan disertai dengan drainasenya. “Ada pemingkatan ya syukur, kalau ada pemantapan harus dengan drainasenya satu paket, tidak hanya jalannya diperbaiki tetapi drinasenya tidak,” katanya.
Karenanya, lanjut Asep akselerasi pembangunan dari pusat harus disinergiskan dengan yang ada di Kabupaten Bandung. ” Tidak bisa tidak antara pusat, Provinsi Jabar dengan Kabupaten Bandung itu harus sinergi dalam perencanaan-perencanaan pembangunannya,” terangnya.
Asep Syamsudin menambahkan, jika memperhatikan Jalan Tol Soroja hari Sabtu dan Minggu ke Ciwidey macet, padahal sewaktu PSPB. ” Apa lagi nanti kalau sudah normal. Makanya kita doromg Pak Bupati yang baru ini membuat terobosan-terobosan agar hal seperti itu tidak terjadi. Dari dulu sebetulnya sudah saya sampaikan. Ketika tol itu ada kelanjutannya harus segera ada,” terangnya.
Terkait pembangunan jalan Jalur Tengah Selatan (JTS) Asep berharap dampak positifnya diraskan warga Kabupaten Bandung. “Mudah-mudahan Kabulaten Bandung kebagian anugrahnya. Jalan tersebut dari Cianjur masuk Ciwidey, Pasirjambu, Gambung, Pangalengan, Santosa, Sedep, Pilar, dan nanti tembus ke Cikajang Garut. Kemudian satu lagi sedang.kita dorong dari Cihawuk nanti akan masuk sekitar 4 km ke Drajat. Itu daerah perbatasan kewenangannya Provinsi Jawa Barat dengan pajang total JTS 345 km,” bebermya.
Asep yakin, kalau jalan itu .dibangun akan terserap 11.000-.12.000 tenaga kerja. Selain itu imbasnya terhadap Kabupaten Bandung pariwisatanya akan hidup, jalur ekonomi akan cepat. “Barang-barang yang dikirim dari kampung ke kota akan cepat, begitu pun barang-barang dari kota yang dibutuhkan di kampumg akan cepat. Laju perekonomiannya cepat,” imbuhnya.
Pembangunan jalan tersebut, kata Asep diharap selesai tahun 2023. DPRD akan mendorongnya lagi. “Kalau dewannya menyetujui.ya 2023 sudah selesai.
Jalan-jalannya sudah ada, tinggal bagaimana peremcanaannya selesai ditingkatkan. Contohnya jalan Talun ke Pilar itu sudah ada 12 merter malah lebarnya,” kata Asep.***Sopandi