Dejurnal.com, Garut – Penyataan Bupati Garut H. Rudy Gunawan SH., MH., MP., terkait tak adanya ASN di Garut yang masuk Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) mendapat sorotan tajam dari mantan aktivis Ormas Islam Pemuda Muslim Indonesia (PMI) dan juga Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Syarikat Islam (SI) Cokro Aminoto Koropeak Kabupaten Garut, Ustd. Uloh Saefulloh S.Ag.
Saat ditemui dikediamannya, ustad jebolan UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini merasa kecewa dan juga menyayangkan atas apa yang telah disampaikan oleh Bupati Garut terkait dipastikan tidak adanya ASN yang terlibat di JAI.
“Pertama kali saya mendengar sikap pernyataan Bupati Garut terkait ASN di Kabupaten Garut, saya sempat tercengang, karena menurut saya, menurut hemat saya Bupati Garut, terlalu tergesa – gesa atau terlalu sembrono dalam menyampaikan terkait hal itu, karena hal tersebut bisa jadi mempolitisasi agama, sebagaimana masyarakat Garut ketahui semua, bahwa ASN di Kabupaten Garut memungkinkan banyak terlibat di JAI,” Ungkapnya.
Ketika ditanya adakah bukti atau contoh adanya ASN yang menjadi bagian terlibat JAI, Ustd. Uloh Saefulloh mengatakan bahwa tanpa bukti juga masyarakat Garut sudah pada tahu.
“Yah kan itu sudah diketahui oleh publik masyarakat Kabupaten Garut, misalnya salah satunya mantan Sekretaris Daerah Garut dulu itu sudah dinyatakan dan diketahui oleh masyarakat Kabupaten Garut, dia pernah bersyahadat di depan para ulama,” Tegasnya.
Lebih lanjut Ustad Uloh mengungkapkan, dengan bersyahadat kembali mantan Sekda Kabupaten Garut di depan beberapa ulama di Kabupaten Garut telah menujukan telah adanya keterlibatan ASN di Garut.
“Artinya dengan bersyahadat kembali mantan Sekda di depan para ulama Kabupaten Garut, menunjukan bahwa dia sudah kembali sebagai pengikut Ahli Sunah Wal Jamah, artinya bukan lagi bagian JAI, ya itukan tidak menutup kemungkinan sebagai alat bukti ( berdasarkan fakta dan data tersebut) artinya telah adanya keterlibatan ASN di Garut,” pungkasnya.***Yohannes
Video :