• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Jumat, November 21, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deHumaniti

Disparbud Garut Dinilai Kurang Akomodatif Terhadap Pelaku Seni dan Budaya

bydejurnalcom
Selasa, 10 Agustus 2021
Reading Time: 2 mins read
Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidayat, SH. (Foto istimewa)

Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidayat, SH. (Foto istimewa)

ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Beberapa praktisi seni dan budaya Kabupaten Garut menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dianggap belum maksimal dalam mengakomodir civitas seni dan budaya, program Disparbud lebih cenderung membangun infrastruktur pariwisata namun tak memperhatikan para pelaku seni dan budayanya.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidyat, SH kepada dejurnal.com, Selasa (10/8/2021).

“Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut belum menyentuh secara merata terhadap eksistensi pelaku seni dan budaya di Kabupaten Garut,” tandasnya.

BacaJuga :

Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi

Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini

Dirut Perumda Tirta Intan Garut Tanggapi Video Viral Ibu Ati

Hendi menilai, Pemerintah Kabupaten Garut cenderung mengedepankan pembangunan infrastruktur pariwisata tanpa perimbangan dengan membangun atau memberdayakan para pelaku seni dan budaya yang notabene bisa menjadi penyempurna pariwisata Garut.

“Para pelaku seni dan budaya di Garut bahkan nyaris diabaikan, padahal potensi sumber daya manusianya sangat luar biasa,” terangnya.

Paguyuban Asgar Nusantara sendiri, lanjut Hendi, menaungi lebih kurang 250 paguron, sanggar seni dan padepokan se kabupaten Garut, dengan jumlah pasukan seni lebih dari 10.000 orang, belum lagi jika digabung dengan komunitas seni dan budaya lainnya.

“Potensi ini nyaris tak pernah diperhitungkan apalagi diperhatikan secara komprehensif oleh pemerintah kabupaten Garut utamanya Disparbud,” tandasnya.

Para pelaku seni dan budaya di Kabupaten Garut selama ini berjalan secara mandiri tanpa pernah bergantung kepada pemerintah, memelihara seni dan budaya karena datang dari kecintaan terhadap warisan budaya dari para leluhurnya.

“Ketika masa pandemi datang, para pelaku seni dan budaya ini sangat terdampak karena tak bisa bekerja dengan adanya pembatasan,” ujarnya.

Disinilah, tambah Hendi, ketidakpedulian dan tidak akomodatifnya Disparbud terhadap pelaku seni dan budaya menjadi kentara dan terang benderang.

“Ketika ada bantuan sosial untuk pelaku seni dan budaya terdampak PPKM, sangat tidak merata dan tidak jelas data penerimanya, 250 komunitas Asgar Nusantara tak ada yang terakomodir satu pun,” ungkap Hendi.

Menurut Hendi, dari sini menjadi ketahuan peran dan perhatian Disparbud terhadap para pelaku seni dan budaya Garut. “Boro-boro untuk memberdayakan atau mengkaryakan, database saja tak jelas,” tandasnya.

Hendi pun menyoroti kepemimpinan Kepala Disparbud Budi GanGan yang dinilai tidak komunikatif dengan para pelaku seni dan budaya. “Kinerja Disparbud Garut tidak lepas dari peran dan kebijakan Budi GanGan sebagai kepalanya,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan salah satu penggiat Wisata, Anton Galuma yang menyoroti kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut cenderung tebang pilih.

Anton Galuma

“Dalam mengakomodir pelaku seni dan budaya Disparbud cenderung lebih memperhatikan orang-orang yang ada kedekatan dengan orang dinas,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Anton Galuma, pelaku seni, budaya ataupun wisata yang bekerja selaku inisiator selalu dipinggirkan, Disparbud malah membentuk forum atau komunitas baru yang tidak tahu pangkalnya.

“Bahkan saya yang jelas memegang SK Bupati di bidang wisata malah tidak dilirik oleh Disparbud, kan ini aneh, jadi bagaimana bisa sinergis,” terangnya.

Anton sepakat jika para pelaku seni dan budaya di Garut bersatu dan bisa duduk bersama dengan Bupati untuk membicarakan kebijakan Disparbud yang dinilai tidak berpihak.

“Harus dievalusi kinerja Disaparbud Garut, kita sangat merasakan dampaknya ketika ada pandemi dan pembatasan kegiatan,” ucapnya.***Raesha

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Garut
Previous Post

159 KPM Warga Desa Sukaluyu Terima BLT DD 2021 Tiga Bulan Sekaligus

Next Post

Kolaborasi Dengan ACT, Pemuda Pancasila Pameungpeuk Berbagi Beras Pada Pesantren Yatim Piatu

Related Posts

Buntut Kebijakan Penurunan Kuota Haji Garut, Ribuan Calhaj Bakal Tuntut Keadilan dan Perlindungan Hak Ibadah
Kalam

Buntut Kebijakan Penurunan Kuota Haji Garut, Ribuan Calhaj Bakal Tuntut Keadilan dan Perlindungan Hak Ibadah

Selasa, 18 November 2025
Aliansi Masyarakat Garut Berkomitmen Kawal Program MBG Demi Generasi Cerdas dan Sehat
deNews

Aliansi Masyarakat Garut Berkomitmen Kawal Program MBG Demi Generasi Cerdas dan Sehat

Selasa, 18 November 2025
Sidang Paripurna DPRD Garut Bahas Raperda APBD 2026 Diwarnai Aksi Walk Out Fraksi PDIP
Parlementaria

Sidang Paripurna DPRD Garut Bahas Raperda APBD 2026 Diwarnai Aksi Walk Out Fraksi PDIP

Senin, 17 November 2025
Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi
dePolitik

Tak Diberi Ruang Sampaikan Pandangan Umum di Sidang Paripurna, PDIP Garut : Pangkas Hak Konstitusional Fraksi

Senin, 17 November 2025
Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini
Parlementaria

Lakukan Aksi Walk Out di Sidang Paripurna DPRD Garut, Fraksi PDIP Berikan Alasan Ini

Senin, 17 November 2025
video

Dirut Perumda Tirta Intan Garut Tanggapi Video Viral Ibu Ati

Jumat, 14 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

CSR Manggis, Masyarakat Jamali Kademangan Akan Audiensikan ke DPRD Cianjur

Jumat, 13 Desember 2019

Dana CSR Perusahaan Kandang Ayam Manggis Kepada Warga Jamali Belum Signifikan?

Minggu, 3 November 2019

KabarDaerah

Sambut Hari Jadi ke-384, Bupati Dadang Supriatna Ziarah ke Makam Para Mantan Bupati Bandung

Selasa, 15 April 2025

Pengurus BUMDes Marsela Mahardika Periode 2025-2030 Dilantik, Ketua : Akan Sosialisasikan Aturan Baru

Jumat, 17 Oktober 2025

Kakan ATR/BPN Kabupatan Bandung dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Serahkan Ratusan Sertifikat kepada Warga Desa Jatisari

Sabtu, 11 Oktober 2025

Upaya Tingkatkan IPM, DKKG Dorong Pemkab Garut Buat Perda Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 7 November 2021
Rumah kediaman almarhum H. Didin, tokoh masyarakat yang sedang memperjuangkan hak masyarakat Desa Cihuni.

Tokoh Masyarakat Pejuang Hak Warga Desa Cihuni Pangatikan, Meninggal Dunia

Senin, 4 Januari 2021

DPC LSM Penjara Kabupaten Garut Hadiri Pelantikan LSM Penjara DPD Jawa Barat

Senin, 24 Februari 2025

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste