BerandadeNewsAnggaran Rehab Mess Pangandaran Diduga Tak Berbanding Lurus Dengan Bobot Pekerjaan

Anggaran Rehab Mess Pangandaran Diduga Tak Berbanding Lurus Dengan Bobot Pekerjaan

Dejurnal.com, Pangandaran – Anggaran Rehab Mess Pangandaran yang dikelola pemerintah provinsi melalui Dinas PSDA Jabar diduga tidak sesuai dengan bobot pekerjaan, hal terasebut terlihat ketika tim media ini melakukan kunjungan ke mess tersebut.

Pantauan di lapangan, pekerjaan rehablitasi terasebut di laksanakan oleh CV. Samudra Abadi dengan nilai anggaran Rp 75 juta yang diperuntukkan pengecatan dan perbaikan instalasi listrik dan juga closet.

Namun pada kenyataannya ketika tim media berkunjung terlihat hanya 4 ruangan kamar yang dilakukan pengecatan dan mengganti 2 closet dan sebagian instalasi dan juga diantaranya mengganti tegel di sekitar teras mess dan penambahan pembuatan pot bunga dan taman.

Menurut Jajang selaku pengelola mess tersebut bahwa pekerjaan hanya di lakukan itu saja.

“Untuk mess tersebut tidak seluruhnya di lakukan pengecatan, sehingga terlihat seperti ini,” ujarnya sembari menunjukkan beberapa titik terlihat sudah menghitam.

Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Kepala TU UPTD PSDA Ciwulan – Cilaki, Aris menyampaikan bahwa pekerjaan tersebut memang di laksanakan oleh CV. samudra Abadi dengan nilai Rp 75 juta dan pekerjaan tersebut sudah selesai.

“Untuk hal mengenai titik pekerjaan seperti yang terlihat di sana sudah berjalan dengan baik,” terangnya.

Mengenai pembayaran sampai saat ini belum dilakukan mengingat saat ini keuangan provinsi belum ada uangnya.

Saat hasil pantauan tim media di lapangan
bahwa pekerjaan tersebut tidak berbanding lurus dengan anggaran yang jumlahnya lumayan besar, dimana dengan hanya pengecatan 4 ruang kamar bisa dihitung berapa kg cat yang digunakan, dan yang paling maksimal hanya penggantian tegel di teras tersebut yang diduga banyaknya sekitar 30 kardus dengan ukuran 25×25.

Pihak UPTD PSDA Ciwulan – Cilaki selaku pengelola anggaran bisa mengevaluasi kembali pekerjaan teraebut, sebab dianggap pekerjaan nya tidak berbanding lurus dengan anggaran yang tersedia.***TimDj

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERPOPULER

TERKINI