Dejurnal.com, Garut – Ambrolnya Bangunan Puskesmas Mekarmukti karena tertimpa Tembok Penahan Tanah (TPT) menjadi pembicaraan warganet dan masyarakat. Pasalnya, buruknya kualitas pembangunan puskesmas menjadi terbongkar tatkala diketahui tulang coran beton bukan memakai besi namun memakai bambu.
Hal ini menjadi perbincangan masyarakat termasuk para pejabat di Kecamatan Mekarmukti, bahkan Camat pun sampai geleng geleng kepala dan tak habis pikir dengan pembangunan puskesmas tersebut.
Kapolsek Bungbulang memberikan penuturan dalam laporannya berdasarkan keterangan dan fakta yang ditemukan di lokasi, PKM Mekarmukti dibangun pada 2014.
“Speknya tidak sesuai dengan peruntukannya, yaitu yang seharusnya bangunan tersebut mengggunakan rangka besi/baja, fakta yang ditemukan ternyata bahannya bambu sehingga mudah ambruk,” ungkapnya.
Hal senada datang dari warganet Mekarmukti yang ramai ramai mengunggah foto-foto ambruknya TPT yang menimpa bangunan puskesmas, kebanyakan mereka mengomentari kualitas pembangunan puskesmas yang terlihat pasca ambrol ditimpa TPT yang ambruk.
“Rupina pengaruh tina bambu beton kedahna pake besi beton, ieu kalah nganggo awi surat (sepertinya pengaruh dari bambu beton, harusnya pakai besi beton, ini malah memakai bambu surat),” komentar salah satu warganet, Kusnadi.
Berkaitan hal itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat dikonfirmasi merasa kaget dengan adanya bangunan puskesmas di dalamnya ada awi (bambu).
“Saya kaget juga ada bagian dalam bangunan tersebut menggunakan awi (bambu), namun untuk kepastiannya, pihaknya akan lakukan pengecekan di lapangan terlebih dahulu,” ujar Kabid Yankes.
Kabid SDK memberi komentar bahwa ketika pembangunan Puskesmas Mekarmukti dirinya belum menjabat namun ia sepakat hal ini harus diselidiki.
“Ieu kedah dipaluruh (ini harus diselediki),” jawabnya pendek.
Penelusuran dejurnal.com dalam jejak digital, Ruang Poned Puskesmas Mekarmukti dibangun pada tahun 2014 senilai Rp 775 juta oleh perusahaan yang berasal dari Cikelet dan pada tahun 2016 rehabilitasi puskemas senilai Rp 884 juta dimenangkan oleh pemborong yang berasal dari Banyuresmi. ***Adbur/Raesha