Dejurnal.com, Garut – Garut merupakan daerah dengan potensi radikalisme yang tinggi serta sejarah Garut merupakan basis dan embrio dari Negara Islam Indonesia (NII)
Hal itu diungkapkan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT), Mayjen TNI Dedi Sambowo di sela-sela acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT RI di Hotel Harmoni, Garut, Selasa (11/1/2021).
Ia menjelaskan paham NII di Garut tidak pernah padam, sehingga harus terus diwaspadai dan diantisipasi. Pihaknya juga mengaku memiliki kewajiban menjaga agar generasi penerus dan masyarakat tidak terpengaruh diluar ideologi Pancasila.
“Garut adalah bagian dari wilayah di Jawa Barat yang menjadi sasaran BNPT untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan menegaskan bahwa NII adalah Negeri Impian Iblis, kendati Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut telah telah mengeluarkan Fatwa Sesat terhadap paham NII/Baiat karena dianggap ajaran dan pemahaman ini dari berbagai sudut merusak berbagai tatanan kehidupan masyarakat, namun faham NII/Baiat ini terus mengalami perkembangan
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan NII/Baiat terus berkembang pesat di Kabupaten Garut,” ungkapnya.
Faktor-faktor tersebut, menurut Ken Setiawan ialah,
1. Faktor Kebodohan
Kurangnya keilmuan terutama ilmu agama menyebabkan mudah nya masyarakat diajak dan dibohongi untuk bergabung dengan kelompok NII / Baiat, misalnya kalau belum masuk kelompok NII/ Baiat belum sah menjadi Islam.
2. Faktor Ekonomi
Besarnya Infaq anggota Baiat/ NII merupakan salah satu penyebab begitu masifnya perekrutan anggota sehingga menjadi keuntungan ekonomi bagi para pimpinannya walaupun anggotanya akhirnya dimiskinkan.
3 Faktor Fisiologis
Kelompok ini membujuk masyarakat dengan berbagai hal mulai di janjikan kesejahteraan sampai surga yang dirindukan, tetapi di daerah yang sudah mayoritas kelompok Baiat / NII , masyarakat yang belum masuk kelompok Baiat / NII, diasingkan bahkan di ancam jiwanya.
4. Sengaja Dipelihara
Ada beberapa orang atau kelompok yang sengaja memerihara NII / Baiat di Kabupaten Garut terutama untuk kepentingan politik fragmatis terutama ketika Pilkades, Pilbup, Pileg, dengan berbagai komitment politik kepada Pimpinanya, karena kelompok ini satu suara sehingga mudah dikendalikan.
Demikian analisis Ken Setiawan, mantan pentolan NII yang keluar dan kemudian mendirikan NII Crisis Center untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya masuk kepada paham radikalisme dan intoleransi.***Red