Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Golkar H. Yanto Setianto mempertanyakan pagu anggaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 Kecamatan, khususnya Kecamatan Margahayu yang hanya sekitar Rp 6 miliar.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi C ini seusai monitoring evaluasi Musrenbang Kecamaatan Margahayu, Kabupaten Bandung yang digelar
di aula kecamatan setempat, Selasa (8/2/2022).
“Kalau melihat historis, tak pernah kurang dari Rp 9-10 miliar. Dengan Rp 6 miliar ini kami akan mempertanyakan kepada tim Musrenbang, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), alasannya seperti apa. Karena PAD kan terus naik. Apakah ada hal-hal yang bisa menyedot anggaran yang lain sehingga bisa mengurangi pagu Musrenbang?” katanya.
Kalau dirata-ratakan Rp 9-10 miliar, jelas H. Yanto 31 kecamatan kurang lebih Rp 300 miliar. “Sedangkan sekarang Rp 6 milliar, berarti hanya berapa se- Kabupaten Bandung? Bandingkan dengan APBD yang triliunan, ” imbuhnya.
H. Yanto berharap jangan sampai Musrenbang tingkat kecamatan sekedar memenuhi perundang-undangan. Karena menurutnya Musrenbang diadakan merupakan buten up kebutuhan dari masyarakat yang diakomodir oleh pemerintah daerah. “Karena yang lebih tahu persis permasalahan imasyarakat, yaitu masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
H. Yanto juga mempertanyakan pagu anggaran di Kecamatan Margahayu, dari sebesar Rp 6 miliar itu ada sisa Rp 400 jutaan.
Menyikapi hal ini, Camat Margahayu Mochammad Ischaq mengatakan, berdasarkan laporan dari para kepala desa yang ia terima, hal itu berkaitan dengan kriteria. “Usulan dari desa itu ada kriterianya. .Dalam satu kegiatan, OPD itu membuat kriteria. Nah, kriteria itu lah yang harus disinkronkan. Makanya hari ini akan dibahas agar bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi, ” katanya.
M. Ischaq menambahkan, kriteria ini pula yang ia maksudkan antara desa atau Kecamatan lainnya harus dibedakan. Menurutnya di Kecamatan Margahayu itu padat penduduk sehingga pihaknya sulit untuk mensinkronkan. ‘Nanti akan diselaraskan. Mudah-mudahan sisa pagu anggaran Rp 400 sekian juta bisa terserap oleh Kecamatan Margahayu,” katanya.
Kriteria yang paling dominan, ungkap M. Ischaq yakni kriteria dari Dinas Kesehatan. “Dari Dinas Kesehatan Rp 221 juta. Ini sangat besar. Selanjutnya dari Distan, Padahal lahan pertanian di Kecamatan Margahayu sudah sedikit. Jadi bagaimana bisa diimplementasikan. Terkecuali kalau program yang kami gulirkan itu pertanian perkotaan, seperti menanam pohon pake sistem hidroponik, termasuk pengembangan budi daya lele. Itu kan bisa di lahan sempit dengan menggunakan terpal. Mudah-nudahan kita dorong dalam penyelarasan bisa terakomidir, ” Katanya.
Ke-8 anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) 2 yang melakukan monev di Musrenbang Kecamatan Margahayu lengkap hadir. Mereka yakni, Ir. Aep Dedi dari Fraksi Gerindra, H. Agus Jaeunudin dari Fraksi Demokrat, H. Dadan Konjala dari Fraksi PDIP, Eka Ahmad Munandar dari Fraksi PKS, Tedi Surahman dari Fraksi PKS, Tedi Supriadi dari Fraksi PAN, H. Uya Mulyana dari Fraksi PKB, dan H. Yanto Setianto dari Fraksi Golkar. ***Sopandi