• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Sabtu, Desember 13, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Budaya

Dulu, Suara Gemuruh Gunung Papandayan Dianggap Aktivitas Mahluk Gaib

bydejurnalcom
Rabu, 22 Juni 2022
Reading Time: 3 mins read
Dulu, Suara Gemuruh Gunung Papandayan Dianggap Aktivitas Mahluk Gaib
ShareTweetSend

Oleh : Sopandi

Mendaki Gunung Papandayan di Garut, tepatnya di Kecamatan Cisurupan punya kesan tersendiri.

Disebut Papandayan, konon di gunung ini dahulu suka terdengar suara gemuruh yang mirip dengan suara aktivitas yang sedang memandai besi. Masyarakat di sekitar gunung menganggap suara itu sebagai suara kegiatan mahluk gaib penghuni gunung.

BacaJuga :

Pemberian SAKIP Award 2025 Kabupaten Bandung Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan

HUT ke-4 : Kompi I Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar Gelar Bhakti Sosial

Semangat Gotong Royong Warnai Peringatan Hari Bakti PU ke-80 di Kecamatan Pamulihan

Sejak jaman kolonial Belanda sampai sekarang Gunung Papandayan statusnya Gunung Api teraktif di Jawa Barat, yang kawahna mengeluarkan asap panas sert membentuk libang-lubang baru.

Di sela keguatan berekreasi, menempatkan ngobrol dengan salah satu petugas pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan. Roni, yang lebih Arab disapa Abah Roni. Selain tugas di bagian umum di TWA Gunung Papandayan, ia juga dianggap salah satu sesepuh di sana.

Kata Bah Roni, ada juga masyarakat yang beranggapan gunung yang memiiki ketinggian 2.665 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini disebut Gunung Papandayan karena dulu di atas gunung ini ada pondok tempat ditempanya orang-orang pinter. “Papandayan itu asal kata pandai atau pinter, sahingga ada kampung yang disebut pondok Salad di atas sana, ” katanya.

Lepas dari pendapat tersebut, yang jelas Gunung Papandayan mulai dikelola jadi tempat wisata oleh Kehutanan sejak tahun 1982. Luas lahan yang dipakai TWA 225 hektar. Kemudian oleh perusahaan swasta 96 hektar. Yang diandalkan dari TWA Gunung Papandayan yakni kolam air panas, kemping ground, dan keiendahan kawah.

TWA Gunung Papandayan dilengkapi warung -warung warga. Kata Roni, asalnya warung hanya ada 10, sekarang ada 96. Warung tersebut tidak dilingut retribusi oleh i pengolola TWA, malahan diberi modal awal membangun warung. Ini bantuan pengelola TWA kepada warga.

Masuk ke TWA Gunung Papandayan dikenakan biaya Rp 30.000. Dari Germany masuk atau tempat parkir bisa hiking (jalan) sejauh 1,5 km untuk sampai ke puncak sambil bisa menikmati pemandangan beberapa kawah sebelum sampai di hutan mati, salah satu lahan hutan yang pepohonannya seperti berguguran. Jika tidak mampu berjalan ada trak speda motor, bisa ngojek dengan tarip Rp 20 rebu, atau pulang-pergi Rp 40.000.

Sebelum ka atas, tidak jauh dari lahan parkir ada kolam air panas. Masuk ke kolam ini dikenai tarif Rp 30.000. Jadi kalau masuk dan mendaki untuk melihat kawah dari dekat hanya dikenai tarip Rp 30.000. Sedangkan kemping sehari semalam dikenai Rp 60.000.

Kata Roni, ada yang unik di Gunung Papandayan, Haiti ada air 3 warna dari kawah: warna hitam, putih, dan warna hijau. Oleh masyarakat disebutnya cai pat, yang dipercaya bisa mengobati penyakit kulit. “Saya kan orang sini, dari kampung Cigandok. Jadi orang tua dulu kalau mau berobat pemyakit ya ke sini,” katanya.

Hampir dua tahun keadaan pandemi Covid-19, TWA Gunung Papandayan pernah ditutup selama tiga bulan, tapi puluhan pegawai tidak dirumahkan, sebab kegiatan di TWA tetap berjalan.

Sekarang pengunjung Gunung Papandayan rata-rata 100 orang perhari di hari biasa. Tapi kalau hari libur ada peningkatan beberapa persen.

Menurut catatan sejarah Gunung Papandayan, pernah beberapa kali mengalami erupsi. Di antaranya tanggal 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002 dianggap erupsi terakhir.

Tahun 1772 sebagai erupsi paling besar yang mengakibatkan 40 desa hancur, serta menewaskan sekitar 2.957 orang. Daerah yang tertutup longsoran lumpurnya sampai 10 km dengan luas 5 km.

Gunung Papandayan memiliki sejumlah kawah, di antaranya Kawah Baru, Kawah Mas, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Pada tanggal 11 Maret 1923 sedikitnya mengalami 7 kali erupsi di Kawah Baru yang diawali gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius jadi 500 derajat Celcius. Kawah Mas dan Kawah Baru wantu itu mengeluarkan lumpur dan batu yang menghancurkan hutan. Sementara material dari erupsi dua kawah tersebut hampir sampai ke Cisurupan.

Pada 21 Februari 1925, Kawah Nangklak nengeluarkan lumpur, tapi tidak besar. Begitu juga pada tahun 1926 Kawah Mas mengalami erupsi kecil.

Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan jadi waspada, setelah kejadian meningkatnya aktivitas seismik.

Sejak dibuka jadi TWA dari tahun 1982 sampai sekarang Gunung Papandayan jadi tempat yang memikat baguli yang suka kemping dan mendaki gunung.(*)

*) Penulis jurnalis dejurnal.com, domisili di Kabupaten Bandung

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Melalui Rembuk Stunting 2022, Pemkab Optimis Dapat Mencegah Stunting di Karawang

Next Post

Ops Patuh Lodaya 2022 : Polisi Sambangi Sekolah Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas

Related Posts

Sindangkasih Buktikan Daya Saing Daerah, Sabet Peringkat 3 Terbaik Sinergitas Kecamatan se-Jawa Barat 2025
deNews

Sindangkasih Buktikan Daya Saing Daerah, Sabet Peringkat 3 Terbaik Sinergitas Kecamatan se-Jawa Barat 2025

Jumat, 12 Desember 2025
Pernah Makan Mie Ayam Disajikan Dalam Coet? Rasakan Sensasi Kenikmatannya di Kedai Mie Ayam Coet Juara
deBisnis

Pernah Makan Mie Ayam Disajikan Dalam Coet? Rasakan Sensasi Kenikmatannya di Kedai Mie Ayam Coet Juara

Jumat, 12 Desember 2025
Ciamis Perkuat Ekosistem Sekolah Hijau, Empat Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata 2025
deNews

Ciamis Perkuat Ekosistem Sekolah Hijau, Empat Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata 2025

Jumat, 12 Desember 2025
Pemberian SAKIP Award 2025 Kabupaten Bandung Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan
dePraja

Pemberian SAKIP Award 2025 Kabupaten Bandung Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan

Jumat, 12 Desember 2025
HUT ke-4 : Kompi I Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar Gelar Bhakti Sosial
deHumaniti

HUT ke-4 : Kompi I Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar Gelar Bhakti Sosial

Jumat, 12 Desember 2025
Semangat Gotong Royong Warnai Peringatan Hari Bakti PU ke-80 di Kecamatan Pamulihan
deNews

Semangat Gotong Royong Warnai Peringatan Hari Bakti PU ke-80 di Kecamatan Pamulihan

Jumat, 12 Desember 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Peternakan Ayam Manggis Terkesan Lalai Penetrasikan CSR, Senilai 4 M Pertahun?

Selasa, 5 November 2019

Terkait CSR Peternakan Ayam Manggis, Tak Seorang Pun Mengaku Terima Signifikan

Sabtu, 9 November 2019

KabarDaerah

Ijin Terbit, Anak Raja Siap Operasional

Rabu, 5 Februari 2020

Hari Jadi ke 384, Anggota DPRD Anton Ahmad Fauzi : Bedas Jilid 2 Kinerja Lebih Nyata

Selasa, 22 April 2025

Teh Nia : Bangga Jelekong Banyak Lahirkan Seniman Hebat

Selasa, 3 November 2020

Lama Menghilang Di Dunia Pergerakan, Ini Yang Dilakukan Aktifis Garut Haryono

Kamis, 11 Juni 2020

Dari Limbah Jadi Berkah, Bupati Herdiat Apresiasi Inovasi ASN Ciamis

Senin, 6 Oktober 2025

Mada Barak Indonesia Cianjur Siap Ciptakan Pilkada Cianjur Kondusif

Minggu, 23 Agustus 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste