• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Kamis, September 4, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Budaya

Dulu, Suara Gemuruh Gunung Papandayan Dianggap Aktivitas Mahluk Gaib

bydejurnalcom
Rabu, 22 Juni 2022
Reading Time: 3 mins read
Dulu, Suara Gemuruh Gunung Papandayan Dianggap Aktivitas Mahluk Gaib
ShareTweetSend

Oleh : Sopandi

Mendaki Gunung Papandayan di Garut, tepatnya di Kecamatan Cisurupan punya kesan tersendiri.

Disebut Papandayan, konon di gunung ini dahulu suka terdengar suara gemuruh yang mirip dengan suara aktivitas yang sedang memandai besi. Masyarakat di sekitar gunung menganggap suara itu sebagai suara kegiatan mahluk gaib penghuni gunung.

BacaJuga :

Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Ciparay Tahun 2025

Disdukcapil Jemput Bola Layanan Langsung di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot

Peran Aktif Mahasiswa KKN UNIGA 2025 di Desa Leles

Sejak jaman kolonial Belanda sampai sekarang Gunung Papandayan statusnya Gunung Api teraktif di Jawa Barat, yang kawahna mengeluarkan asap panas sert membentuk libang-lubang baru.

Di sela keguatan berekreasi, menempatkan ngobrol dengan salah satu petugas pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan. Roni, yang lebih Arab disapa Abah Roni. Selain tugas di bagian umum di TWA Gunung Papandayan, ia juga dianggap salah satu sesepuh di sana.

Kata Bah Roni, ada juga masyarakat yang beranggapan gunung yang memiiki ketinggian 2.665 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini disebut Gunung Papandayan karena dulu di atas gunung ini ada pondok tempat ditempanya orang-orang pinter. “Papandayan itu asal kata pandai atau pinter, sahingga ada kampung yang disebut pondok Salad di atas sana, ” katanya.

Lepas dari pendapat tersebut, yang jelas Gunung Papandayan mulai dikelola jadi tempat wisata oleh Kehutanan sejak tahun 1982. Luas lahan yang dipakai TWA 225 hektar. Kemudian oleh perusahaan swasta 96 hektar. Yang diandalkan dari TWA Gunung Papandayan yakni kolam air panas, kemping ground, dan keiendahan kawah.

TWA Gunung Papandayan dilengkapi warung -warung warga. Kata Roni, asalnya warung hanya ada 10, sekarang ada 96. Warung tersebut tidak dilingut retribusi oleh i pengolola TWA, malahan diberi modal awal membangun warung. Ini bantuan pengelola TWA kepada warga.

Masuk ke TWA Gunung Papandayan dikenakan biaya Rp 30.000. Dari Germany masuk atau tempat parkir bisa hiking (jalan) sejauh 1,5 km untuk sampai ke puncak sambil bisa menikmati pemandangan beberapa kawah sebelum sampai di hutan mati, salah satu lahan hutan yang pepohonannya seperti berguguran. Jika tidak mampu berjalan ada trak speda motor, bisa ngojek dengan tarip Rp 20 rebu, atau pulang-pergi Rp 40.000.

Sebelum ka atas, tidak jauh dari lahan parkir ada kolam air panas. Masuk ke kolam ini dikenai tarif Rp 30.000. Jadi kalau masuk dan mendaki untuk melihat kawah dari dekat hanya dikenai tarip Rp 30.000. Sedangkan kemping sehari semalam dikenai Rp 60.000.

Kata Roni, ada yang unik di Gunung Papandayan, Haiti ada air 3 warna dari kawah: warna hitam, putih, dan warna hijau. Oleh masyarakat disebutnya cai pat, yang dipercaya bisa mengobati penyakit kulit. “Saya kan orang sini, dari kampung Cigandok. Jadi orang tua dulu kalau mau berobat pemyakit ya ke sini,” katanya.

Hampir dua tahun keadaan pandemi Covid-19, TWA Gunung Papandayan pernah ditutup selama tiga bulan, tapi puluhan pegawai tidak dirumahkan, sebab kegiatan di TWA tetap berjalan.

Sekarang pengunjung Gunung Papandayan rata-rata 100 orang perhari di hari biasa. Tapi kalau hari libur ada peningkatan beberapa persen.

Menurut catatan sejarah Gunung Papandayan, pernah beberapa kali mengalami erupsi. Di antaranya tanggal 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002 dianggap erupsi terakhir.

Tahun 1772 sebagai erupsi paling besar yang mengakibatkan 40 desa hancur, serta menewaskan sekitar 2.957 orang. Daerah yang tertutup longsoran lumpurnya sampai 10 km dengan luas 5 km.

Gunung Papandayan memiliki sejumlah kawah, di antaranya Kawah Baru, Kawah Mas, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Pada tanggal 11 Maret 1923 sedikitnya mengalami 7 kali erupsi di Kawah Baru yang diawali gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius jadi 500 derajat Celcius. Kawah Mas dan Kawah Baru wantu itu mengeluarkan lumpur dan batu yang menghancurkan hutan. Sementara material dari erupsi dua kawah tersebut hampir sampai ke Cisurupan.

Pada 21 Februari 1925, Kawah Nangklak nengeluarkan lumpur, tapi tidak besar. Begitu juga pada tahun 1926 Kawah Mas mengalami erupsi kecil.

Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan jadi waspada, setelah kejadian meningkatnya aktivitas seismik.

Sejak dibuka jadi TWA dari tahun 1982 sampai sekarang Gunung Papandayan jadi tempat yang memikat baguli yang suka kemping dan mendaki gunung.(*)

*) Penulis jurnalis dejurnal.com, domisili di Kabupaten Bandung

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Melalui Rembuk Stunting 2022, Pemkab Optimis Dapat Mencegah Stunting di Karawang

Next Post

Ops Patuh Lodaya 2022 : Polisi Sambangi Sekolah Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas

Related Posts

Pengajian “Anti Gempa” Curi Perhatian Masyarakat Subang
deNews

Pengajian “Anti Gempa” Curi Perhatian Masyarakat Subang

Kamis, 4 September 2025
Polda Jabar  Ungkap 12 Tersangka Kasus Bom Molotov, Saat Aksi Demo Di Gedung DPRD
Hukum dan Kriminal

Polda Jabar Ungkap 12 Tersangka Kasus Bom Molotov, Saat Aksi Demo Di Gedung DPRD

Kamis, 4 September 2025
Binaan Pertamina EF Zona 7 Subang Field, Pekerja Migran Jadi Berkreativitas
deBisnis

Binaan Pertamina EF Zona 7 Subang Field, Pekerja Migran Jadi Berkreativitas

Kamis, 4 September 2025
Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Ciparay Tahun 2025
deNews

Rapat Koordinasi Tingkat Kecamatan Ciparay Tahun 2025

Kamis, 4 September 2025
Disdukcapil Jemput Bola Layanan Langsung di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot
deNews

Disdukcapil Jemput Bola Layanan Langsung di Desa Cangkuang Kulon Dayeuhkolot

Kamis, 4 September 2025
Peran Aktif Mahasiswa KKN UNIGA 2025 di Desa Leles
deEdukasi

Peran Aktif Mahasiswa KKN UNIGA 2025 di Desa Leles

Kamis, 4 September 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Siapa Pengelola dan Penerima Manfaat CSR Peternakan Ayam Manggis Senilai 4 Miliar?

Rabu, 6 November 2019
Kolase : Pasir warna merah yang dipenetrasikan dalam pembangunan irigasi Cipalasari menuai perhatian.

Pakai Pasir Warna Merah, Proyek Irigasi Cipalasari Senilai Rp 725 Juta Tuai Perhatian

Jumat, 27 Agustus 2021

KabarDaerah

Peringati HLUN ke-29 LLI Kabupaten Ciamis Gelar Rangkaian Kegiatan Meriah

Rabu, 28 Mei 2025

Dukung Program Bedas Caang Baranang, PT Geo Dipa Energi (Persero) Realisasikan Pemasangan Listrik Gratis Untuk Warga

Rabu, 29 November 2023

Transformasi Peran, Baznas Ciamis Fokus Kawal Kurban Iduladha 2025, Tinggalkan Peran Pelaksana Langsung

Kamis, 15 Mei 2025
Foto : Sejumlah kendaraan roda 2 terlihat melintasi Tikung Arit setelah selesai perbaikan . Rabu (09/04/2025)

Akses Jalan Cidolog-Cimaragas Kembali Dibuka, selesai Tepat Waktu Sesuai Instruksi Bupati

Rabu, 9 April 2025
Foto : Kendaraan Yang Melintas Di Sabtu Malam Masih Terurai Aman Lancar dan Tertib. Sabtu (07/6/04/2025) dini hari

Peningkatan Arus Balik di Kabupaten Ciamis Meningkat Lebih dari 50% pada Sabtu Malam.

Minggu, 6 April 2025

Program Guru Ngaji Bentuk Perhatian Pemerintah Terhadap Ustadz dan Ustadzah

Selasa, 14 November 2023

Kanal

  • Budaya
  • BumDesa
  • deBisnis
  • deEdukasi
  • deHumaniti
  • deNews
  • dePolitik
  • dePraja
  • deSport
  • deWisata
  • GerbangDesa
  • Hukum dan Kriminal
  • Kalam
  • Legislator
  • Nasional
  • OpiniKita
  • Parlementaria
  • Regional
deJurnal.com

PT. MEDIA PANTURA GROUP
Jalan Raya Rawadalem Blok Bunga Rangga
Balongan - Indramayu
Email : redaksi.dejurnal@gmail.com

Dapur Redaksi :
Jl. Mekar Biru II No. 56 Cileunyi - Bandung

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

© 2025 deJURNAL.com. Allright Reserved.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste