Dejurnal.com, Solo – Tenis meja double putra Indonesia rebut medali emas kelas TT9 setelah tumbangkan tiga negara, yaitu: Vietnam, Malaysia dan Philipina, dalam laga ASEAN Para Games XI 2022 di Solo Techno Park, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022).
Kedua atlet tersebut adalah Supriatna Gumilar (SG) yang akrab dipanggil Cuking asal Kabupaten Ciamis Jawa Barat, dan Kusnanto dari DKI Jakarta.
Dalam laga final tenis meja double putra mempertemukan Indonesia melawan Indonesia, karena ketiga negara lainnya sudah tersingkirkan di kualifikasi dan semi final.
Final tersebut dimenangkan oleh Supriatna Gumilar dan Kusnanto setelah melibas Hilmi dan Arman dengan skor telak 3-0.
“Saya sangat bersyukur atas capaian yang sangat luar biasa ini, setelah kita mendapatkan medali emas di tim beregu kemarin, sekarang raih emas kembali di tim double,” ucap Pelatih Baskoro Aji, Kamis (4/8/2022).
Dia mengatakan semangat para atlet di pertandingan double ini, membawa kemenangan hingga puncak. Untuk itu, pencapaian ini tidak lepas dari doa, tekad dan semangat.
“Dan juga tidak lepas dari dukungan serta doa masyarakat Indonesia, semoga emas yang kita persembahkan ini membawa Indonesia ke juara pertama di ASEAN Para Games Solo 2022 ini,” ujarnya.
Sementara itu, Supriatna Gumilar pemain Asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang mewakili Indonesia mengucapkan rasa syukur dan gembiranya atas target dua medali emas bisa tercapai.
Sejak awal pertandingan, Supriatna sudah menargetkan dua medali emas dari tim beregu dan double, akan tetapi menurutnya kalau nanti di tunggal juga bisa meraih medali emas lagi, itu adalah bonus kemenangan yang dianugerahkan tuhan kepadanya.
“Setelah tercapai dua medali emas, NPC Indonesia wajib turun kembali ke gelanggang. Dan sekarang saya ditugaskan untuk kembali lagi terjun untuk mengikuti single event yang ada di ITTF,” paparnya.
Dia mengakui ada tingkat kesulitan dalam pertandingan tersebut, kemudian banyak juga atlet-atlet baru yang masih muda. Akan tetapi, dengan bermunculannya anak-anak muda akan menjadi re-Generasi bagi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI).
“Saya juga melihat dari negara-negara lain pun sudah menurunkan atlet-atlet muda, dan tentunya itu akan menjadi evaluasi bagi NPCI Jawa Barat untuk melatih anak-anak muda agar ada re-Generasi dan persiapan pada Peparda VI november 2022 mendatang,” ungkapnya.
Selain itu, pada bulan september 2022 mendatang, Supriatna Gumilar akan diikutkan ke ajang Yunani Open untuk mewakili Indonesia dalam pertandingan Tenis Meja Putra kelas TT9.
Dan Indonesia sendiri, akan memberangkatkan delapan atlet ke ajang kualifikasi Yunani Open. Dari Jawa Barat terpilih dua orang untuk diberangkatkan.
“Pertandingan itu akan digelar di Eropa tepatnya di Negara Yunani, kebetulan saya salah satu yang terpilih untuk berangkat mewakili Indonesia,” jelasnya.
Ajang Yunani Open itu, kata Dia, untuk kualifikasi poin atau persyaratan menuju olimpiade / paralimpik di Paris / Negara Prancis 2024 mendatang,
“Tadinya saya mau berhenti menjadi atlet, akan tetapi pada kenyataannya masih berprestasi dan Indonesia masih membutuhkan untuk mengikuti ajang single event di ITTF tersebut,” ungkapnya.
“Sekali lagi, emas yang saya raih ini dikhususkan untuk Indonesia, Jawa Barat dan terutama untuk kota asal kelahiran saya yaitu masyarakat Kabupaten Ciamis,” tukasnya.***Jepri Tio