Dejurnal.com, Bandung – Lola dan Udin adalah sepasang owa Jawa ( Hylobates moloch) dari hasil rehabilitasi Pusat Rehabilitasi Primata Jawa ke habitatnya di Cagar Alam Gunung Tilu (CAGT),
PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” mendukung penuh terhadap kegiatan pelepasliaran sepasang owa Jawa tersebut, beberapa waktu lalu.
Kegiatan pelepasliaran owa Jawa tersebut merupakan rangkaian memperingati Hari Konservasi Alam Nasional 2022 serta peringatan Hari Primata Internasional yang rutin dilakukan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian LHK melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bekerja sama dengan The Aspinall Foundation (TAF) Indonesia.
Kegiatan ini sebagai upaya pelestarian primata endemik Jawa yang telah berjalan dengan baik selama 12 tahun sejak 2010.

“Lola berjenis kelamin betina berumur 6 tahun, dan Udin berjenis kelamin jantan berumur 4 tahun. Keduanya merupakan satwa yang diperoleh dari Garut pada 2018 dan 2021,” kata Kepala BBKSDA Jawa Barat, Irawan Asaad.
Menurut Irawan, tercatat sebanyak 48 individu owa Jawa telah dilepasliarkan sejak tahun 2014 dari pusat Pusat Rehabilitasi Primata Jawa (PRPJ) Patuha. Lola dan Udin merupakan individu ke-49 dan 50 yang akan dilepasliarkan di CAGT. Sampai sejauh ini, terpantau telah lahir 3 bayi Owa Jawa dari hasil lepas liar oleh BBKSDA Jawa Barat dan TAF Indonesia di CAGT.
Owa Jawa, terang Irawan salah satu jenis primata endemik Jawa yang masuk ke dalam daftar satwa primata dengan kategori “genting” (EN; endangered) oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan perkiraan populasi di alam tersisa antara 1.000-2.000 individu yang tersebar di kawasan hutan konservasi dan hutan lindung, sebagian besar di Jawa Barat dan beberapa tersisa di kawasan hutan lindung di Jawa Tengah seperti di dataran tinggi Dieng.
Hal ini, tambah Irawan menjadikan owa Jawa spesies yang paling langka di dunia. Di Indonesia, owa Jawa dilindungi sejak tahun 1931 dan saat ini masuk daftar 25 jenis fauna yang menjadi prioritas konservasi oleh Ditjen KSDAE.
Project Manager Patuha 2, Danang Maulana mengatakan, PT Geo Dipa menyadari betul pentingnya menjaga kelestarian alam. Karenanta pihaknya mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan konservasi ekosistem dan lingkungan.
“Sebagai contoh seperti yang dilakukan saat ini yakni pelepasliaran sepasang owa Jawa Lola dan Udin. Kami berharap mereka dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di habitatnya,” kata Danang Maulana.
Ia menambahkan, untuk menunjang keberhasilan terhadap konservasi owa Jawa, dilakukan juga kegiatan-kegiatan pendukung lainnya seperti edukasi berupa lomba gambar primata khususnya owa jawa oleh anak-anak sekitar kawasan CAGT yaitu Sekolah Dasar Dewata hingga pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan habitat owa Jawa.*** Sopandi