Dejurnal.com, Garut – Reses masa sidang III yang dilaksanakan di akhir tahun merupakan masukan penjaringan aspirasi awal untuk masuk di pembahasan anggaran tahun 2024 sehingga di butuhkan masukan dari masyarakat yang cukup banyak dan beragam latar belakang.
“Dari itu untuk reses masa sidang sekarang saya bertemu dengan para kelompok Tani, kader Pos yandu, para pemuda dan unsur BPD, LPM juga para ketua RW,” ujar Deden Sofyan.
Selain mensosialisasikan perda yang telah di buat seperti perda fasilitasi pesantren, pelestarian Domba Garut dan perda intoleransi banyak aspirasi yang di
usulkan masyarakat.
“Stunting masih perlu perhatian ada juga yang mengeluhkan honor kader pos yandu yang sangat minim di atas tugas yang berat yaitu hanya Rp 30 – 40 ribu, MCK terutama kakus yang sehat dengan fasilitas
septitank agar tidak BAB sembarangan,” katanya.
Sanitasi lingkungan dengan perbaikan lingkungan kumuh, para petani masih mengeluhkan kelangkaan pupuk,
Alsintan, kartu Tani dan KUR Tani guna meningkatkan hasil Tani juga perlu dorongan pemuda agar tidak melupakan usaha bidang pertanian selain dorongan di bidang ekonomi kreatif dan UMKM.
Menurut Deden, Potensi Desa terutama Bumdes dan Desa Wisata masih angan angan belaka untuk mencapai
keberhasilan, padahal Desa di kabupaten Garut punya potensi yang besar hal ini juga perlu pembinaan dan pendampingan dari pemerintah Daerah melalui Dinas Instansi terkait.
“Selain melaksanakan reses saya juga ikut bersama dengan forum pemuda peduli lingkungan desa Cikembulan dalam acara penanaman pohon pelindung di sepanjang aliran sungan Cigunung Agung kecamatan
Kadungora dalam rangka hari menanam pohon. Berbagai Aspirasi yang masuk tentunya akan saya diskusikan dan perjuangkan melalui rangkaian
pembahasan anggaran tahun 2024,” pungkasnya.***Yohaness