Dejurnal.com, Sumedang – Untuk membangun suatu wilayah bukan sekedar diperlukan pemimpin dari Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Desa yang hebat, tetapi potensi masyarakat yang ada di wilayah harus bersatu.
Hal itu sampaikan Danramil Jatinangor Kabupaten Sumedang Kapten Arhanud Ateng Jaelani kepada dejurnal.com saat disambangi di kantornya, Jum’at (27/1/2023).
Menurut Kapten Arhanud Ateng Jaelani, bagaimana pemimpin itu bisa membina masyarakat, dan bagaimana masyarakat bisa diarahkan. Jika sudah tercipta kondisi demikin, suatu wilayah bisa dikatakan kondusif.
“Jantinangor itu berbeda dengan wilayah yang lain, Walaupun ada Desa-Desa tetapi sudah mendekati perkotaan. Dinamika kegiatan cukup padat, tetapi cukup kondusif, ” ujar Danramil yang baru 4 bulan lebih bertugas di Jatinangor ini.
Sebelum bertugas di Jatinangor Kapten Arhanud Ateng Jaelani pernah bertugas di Tamansari Bandung dan di Rajapolah Tasik, dengan pengalaman sudah 30 tahun lebih di militer.
Jatinangor, lanjut Ateng Jaelani merupakan pusat pendidikan yang cukup kompleks. “Di sini ada UNPAD, IPDN, IKOPIN, ITB, dll. Tentu kami berharap aparat yang ada di Jatinangor harus menyesuaikan, jangan sampai ada pemikiran ah ini tingkat Desa anggap saja orang-orang Desa, Jangan begitu. Di sini harus menyesuaikan kedaan, jangan sampai kita ditanya sesuatu oleh yang lebih pintar kita bingung menjawabnya,” terangnya.
Oleh karenanya, saat pertama ia bertugas di Jatinangor yang pertama ia lakukan yakni mengumpulkan organisasi pemuda ; Karangtaruna, Pramuka, OKP, dan Ormas.
“Ternyata kompleks banyak sekali, Akrab, sampai yang namanya XTC dan Briges saja kumpul bergandengan ngobrol bersama dengan kita, ” kata Danramil.
Selama 4 bulan bertugas banyak kejadian jadi palajaran. ” Hal -hal kecil itu harus berbarengan antara masyarakat dan aparat. Masyarakat jangan sampai bertindak sendiri tapi melapor ke aparat, dan aparat juga harus respon, ” ujarnya.
Kapten Arhanud Ateng Jaelani juga mengajak pemuda di wilayahnya untuk kreatif inovatif. “Saya menjalin kebersamaan, termasuk dengan para wartawan, karena saya sangat menghargai yang namanya wartawan. Wartawan itu adalah corong, Hal-hal yang baik itu diekspos oleh kalian kan? ” katanya.
Ia menambahkan, dirinya tidak tabu jika wartawan melakukan kontrol sosial. ” Jangan ragu-ragu memberitakan jika kesalahan itu untuk diketahui jadi pelajaran, Imbuhnya.
Kapten Arhanud Ateng Jaelani mengaku, dari dulu dirinya sangat menjaga kebersamaan dan sinergitas. ***Deri Acong