Dejurnal. com, Bandung – Legislator Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung mengunjungi konstituennya di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang , Kabupaten Bandung pada titik ke-3 Reses Anggota DPRD Kabupaten Bandung Masa Sidang II Tahun 2023.
Di Yayasan Al-Muhajirin, konstituen H. Yanto diundang untuk menyampaikan aspirasi, Rabu (15/2/2023).
“Kebetulan saya di DPRD Kabupaten Bandung dipercaya menjadi Ketua Komisi C, silahkan ajukan apa yang diperlukan warga. Jika ada jalan rusak, catat jalan apa, alamathya di mana. Jika ada rumah tidak layak huni silahkan catat alamatnya di mana. Saya akan memperjuangkan, ” terang H. Yanto.
Meski di Komisi C, namun sebagai anggota dewan, H. Yanto mengaku akan membantu jika ada warga yang mengeluhkan kebijakan . ” Misalnya kenapa insentif guru ngaji tidak cair-cair. Saya akan tanyakan dan perjuangkan, ” ujarnya.
Selain disampaikan dalam lembaran aspirasi yang telah disesuaikan, warga juga ada yang menyampaikannya aspirasi secara lisan.
Hasan Harir, Ketua RT 01/ RW 04 menyampaikan aspirasi, meminta ada
perbaikan gorong-gorong di RT O1/04 dan meminta ada insentif guru MDTA, yg biasanya 6 bulan dapat insentif waktu pa Obar. “Sekarang banyak tapi tidak tercover yang tidak terdaftar, ” katanya.
Terhadap aspirasi gorong-gorong H. Yanto meminta pengajuan tersebut dimasukan dalam lembar aspirasi jika memang sudah diajukan di Musrenbang, tetapi tidak terakomidir.
“Masukkan saja, nanti saya perjuangkan jika memang tidak terakomodir di musrenbang,” kata H. Yanto.
Sedangkan terhadap insentif guru ngaji programnya sudah ada. Program guru mengaji sekarang kata H. Yanto, banyak guru ngaji yang mengundurkan diri, maka jika ada yang bermintat bisa mengajukan mengajukan ke Sekolah. “Karena program guru ngaji ini ada di Dinas Pendidikan. Anggarannya DPRD yang mengusulkan, Pemda yang menganggarkan, ” katanya.
Babeh Boni warga RT 04 mengusulkan
alat-alat kesenian calung, karena yang sudah dimiliki sudah ruksak kebanjiran. Selain itu ia menyampaikan aspurasi air bersih.
Terhadap aspirasi ini H. Yanto minta dicatat akan ia perjuangkan. Begitu pun permintaan air bersih.
Nursetiawati, warga setempat mengajukan agar ibu-ibu ada kegiatan. H. Yanto menyarankan juga agar dicatat di lembaran aspirasi, karena ada program pelatihan menjahit, memaaak dan rias pengantin.
“Silahkan diajukan, usulan sekarang keanggaran perubahan. Pelatihan tersebut asalnya tidak ada, tapi karena dewan sering mengadakan acara seperti ini makanya diadakan,” ujar H. Yanto.
Seusai reses H.Yanto mengatakan , masih banyak hal-hal yang kurang terperhatikan oleh pemerintah daerah. Seperti halnya di Cilampeni. “Padahal Desa Cilampeni ini jaraknya tidak seberapa jauh dengan ibu kota. Seharusnya mendapat perhatian khusus, ” katanya.
Memperhatikan pembangunan, menurut H. Yanto tidak dilihat yang jauh dulu. “Kalau yang terdekat saja kurang terperhatikan, saya ragu dengan yang jauh, ” ujar H. Yanto.
Menurut H.Yanto masih banyak gorong-gorong yang hancur dan gang-gang yang rusak. “Bertahun-tahu, bukan kemarin. Ini harus diperhatikan, dan saya sedang mencari celah bagaimana sekolah swasta seperti Al-Muhajirin ini tersentuh oleh bantuam pemerintah daerah, ” pungkas H. Yanto. ***Sopandi