Dejurnal.com, Garut – Selepas sidang paripurna, anggota DPRD Kabupaten Garut Fraksi Demokrat, Cucu Suhendar memberikan pandapat tentang beberapa permasalahan BUMD yang notabene sebagai penghasil Pendapatan Asli Daerah.
“Ya tadi sebagaimana yang telah saya sampaikan didalam, ada beberapa hal dan berkaitan dengan upaya penyehatan BUMD sektor keuangan lainnya, begitu juga termasuk Bank BIJ, sebagaimana yang sudah disarankan oleh pihak OJK atas komitmen yang telah disepakati oleh para pihak Pemegang Saham baik Pemprov Jabar, Bank BJB, termasuk Pemda Garut yang harus menyetor kurang lebih 9 milyaran rupiah pada tahun 2024,” paparnya saat ditemui dejurnal.com di halaman DPRD Garut, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, Fraksi Demokrat berpendapat sebaiknya Bupati Garut dan Bank BJB yang info belum menyetorkan permodalan, untuk segera memenuhi komitmen terhadap OJK dan Bank BIJ agar BUMD ini bisa segera berangsur pulih, sesuai dengan yang direncanakan baik oleh OJK, maupun perusahaan dan Penyelamatan Nasbah Bank BIJ.
“Kami terus mendorong kebijakan pemenuhan penyertaan modal, serta penyelesaian permasalahan yang belum terselesaikan,” ungkapnya.
Saat ditanya berkaitan kenaikan tarif air minum yang akan dikenakan PDAM, Cucu Suhendar secara gamblang menyampaikan, BUMD kita lainnya, yakni Perumda Air Minum Tirta Intan saat ini yang tengah menjadi sorotan publik sehubungan dengan kebijakan menaikan tarif air.
“Berkaitan hal itu, Fraksi Partai Demokrat sebelumnya sudah menyampaikan di Komisi 3 DPRD Kabupaten Garut bahwa terkait kebijakan menaikan tarif air pada saat ini dirasa belum tepat, mengingat banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
“Tidak hanya sekedar mengejar keuntungan / profit bagi perusahaan, tetapi lebih dari itu keberadaan BUMD kita tentu harus bisa menjadi solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat,” tegasnya.
Lanjut Cucu, kita tahu bahwa pasca covid-19 kondisi perekonomian masyarakat Garut belum sepenuhnya pulih, beban hidup mereka tentu akan semakin berat apabila ditambah dengan kenaikan beban kenaikan tarif air. “Fraksi kami mengingatkan saudara Bupati Garut untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dengan matang atas kondisi masyarakat saat ini, bahkan menjelang pesta Demokrasi pada Pemilu 14 Februari 2024 nanti,” katanya.
Menurut Cucu, pihaknya sudah berupaya mengingatkan dan meminta baik kepada Direksi Perumda Tirta Intan maupun kepada saudara Bupati untuk tidak menaikan tarif dalam kondisi ini. Namun pada akhirnya, nanti kita juga kita akan tahu sejauh mana keberpihakan Bupati Garut apakah masih berada disisi masyarakat yang saat ini perlu dibantu ataukan akan mengejar profit dengan menaikan tarif air minum.
“Biarlah ruangan Paripurna DPRD Garut ini yang akan menjadi saksi bisu suara dan perjuangan kami, selanjutnya biarlah masyarakat sendiri menilai hasilnya.” pungkas Cucu Suhendar.***Yohaness