Dejurnal.com, GArut – Regernerasi kepemimpinan, hal penting di dalam dinamika sebuah organisasi, terkait hal tersebut sebagaimana yang telah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( DPC – GMNI ) Kabupaten Garut. Acara yang digelar sejak tanggal 22 Februari – 3 Maret 2025, bertempat di Balai Latihan Kerja ( BLK ) Kabupaten Garut.
GMNI merupakan organisasi mahasiswa berlandaskan ideologi marhaenisme dan memiliki peran startegis, membentuk kader berpikir kritis dan berkontribusi bagi masyarakat, atas hal tersebut tentu dengan tangtangan kedepan semakin kompleks ini, regenerasi kepemimpinan tidak hanya mengganti figur akan tetapi harus membawa perubahan yang nyata kedepannya, juga merupakan bagian dari dinamika menentukan arah perjuangan.
Berkaitan hal tersebut nampak didalam acara konferensi yang dihadiri oleh kader dari berbagai komisariat, meski ada hal perbedaan pendapat tentu menunjukan cerminan GMNI sebuah organisasi yang sehat. Yang pada akhirnya telah sepakat menetapkan bahwa Fazha Moch Nazar Nazarullah, Komisariat Dewan Pengurus STH Kabupaten Garut sebagai Ketua DPC GMNI yang baru berdasarkan hasil Konferensi Ke 13 Periode 2025 – 2027.
Didalam sambutan pertamanya Fazha selaku Ketua DPC GMNI periode 2025 – 2027 dan menyampaikan kepada seluruh kader yang hadir. Bahkan mengapresiasi kepada Jajaran DPP – DPD – DPC – DPK GMNI yang telah menjalankan organisasi yang sesuai Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga ( AD – ART ).
“Kedepan saya berharap DPC – GMNI Garut bisa lebih baik lagi dan mencapai tujuan organisasi dan menjadi salah satu pendorong kemajuan pembangunan bagi Kabupaten Garut bahkan Indonesia ” Ujar Fazha.
Dikatakan lebih lanjut oleh Fazha Moch Nazar Nazrullah, dirinya akan fokus pada penguatan peran GMNI sebagai motor penggerak perubahan.
“Ya, karena sibuk dengan agenda internal dibandingkan dengan aksi nyata, tentu sebagai organisasi yang mengusung, perjuangan rakyat kecil, GMNI, seharus nya lebih aktif dalam mengadofsi atas isu – isu ekonomi, sosial, dan politik yang berdampak langsung pada masyarakat”. Tegasnya
Sementara menurut Kader Senior GMNI yang turut hadir dalam konferensi ke 13 mengingatkan bahwa tangtangan organsasi tidak hanya terletak pada kepemimpinan akan tetapi konsistensi gerakan, regenerasi bukan hanya soal mengganti pemimpin tetapi memastikan bahwa perjuangan itu tetap berjalan dengan nilai – nilai yang diperjuangkan sejak awal.
“Dengan adanya kepemimpinan yang baru ini, diharapkan mampu menjawab tangtangan zaman dengan inovasi dan startegi yang lebih adaptif dunia digital misalnya harus dimanfaatkan sebagai alat perjuangan, bukan sekedar media komunikasi internal, untuk dijadikan alat kampanye sosial melalui platfrom efektif untuk meningkatkan kesadaran politik dan menekan kebijakan tidak berpihak kepada rakyat ” Tandasnya
Menurutnya Organisasi tidak hanya jadi sekedar tempat diskusi intelektual saja akan tetapi butuh tindak lanjut nyata kader memiliki pemahaman dalam mengambil sikap.
“Konfrensi DPC GMNI Garut Ke XIII telah menghasilkan pemimpin baru, namun perjuangan baru mulai, kepemimpinan bukanlah sekedar jabatan, melainkan tanggung jawab besar harus dibuktikan dengan kerja nyata bukan wacana ” Pungkasnya#.***Yohaness