• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Rabu, Oktober 15, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in deHumaniti

Disparbud Garut Dinilai Kurang Akomodatif Terhadap Pelaku Seni dan Budaya

bydejurnalcom
Selasa, 10 Agustus 2021
Reading Time: 2 mins read
Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidayat, SH. (Foto istimewa)

Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidayat, SH. (Foto istimewa)

ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Beberapa praktisi seni dan budaya Kabupaten Garut menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dianggap belum maksimal dalam mengakomodir civitas seni dan budaya, program Disparbud lebih cenderung membangun infrastruktur pariwisata namun tak memperhatikan para pelaku seni dan budayanya.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Paguyuban Asgar Nusantara Ngahiji, Hendi Ahamad Hidyat, SH kepada dejurnal.com, Selasa (10/8/2021).

“Peran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut belum menyentuh secara merata terhadap eksistensi pelaku seni dan budaya di Kabupaten Garut,” tandasnya.

BacaJuga :

H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih

Asep Mulyana, SE Serap Aspirasi Warga dalam Reses, Fokus pada Kesehatan, Pemakaman, dan Pemberdayaan UMKM Perempuan

STISIP Samudera Indonesia Selatan Wisuda Puluhan Sarjana Administrasi Publik

Hendi menilai, Pemerintah Kabupaten Garut cenderung mengedepankan pembangunan infrastruktur pariwisata tanpa perimbangan dengan membangun atau memberdayakan para pelaku seni dan budaya yang notabene bisa menjadi penyempurna pariwisata Garut.

“Para pelaku seni dan budaya di Garut bahkan nyaris diabaikan, padahal potensi sumber daya manusianya sangat luar biasa,” terangnya.

Paguyuban Asgar Nusantara sendiri, lanjut Hendi, menaungi lebih kurang 250 paguron, sanggar seni dan padepokan se kabupaten Garut, dengan jumlah pasukan seni lebih dari 10.000 orang, belum lagi jika digabung dengan komunitas seni dan budaya lainnya.

“Potensi ini nyaris tak pernah diperhitungkan apalagi diperhatikan secara komprehensif oleh pemerintah kabupaten Garut utamanya Disparbud,” tandasnya.

Para pelaku seni dan budaya di Kabupaten Garut selama ini berjalan secara mandiri tanpa pernah bergantung kepada pemerintah, memelihara seni dan budaya karena datang dari kecintaan terhadap warisan budaya dari para leluhurnya.

“Ketika masa pandemi datang, para pelaku seni dan budaya ini sangat terdampak karena tak bisa bekerja dengan adanya pembatasan,” ujarnya.

Disinilah, tambah Hendi, ketidakpedulian dan tidak akomodatifnya Disparbud terhadap pelaku seni dan budaya menjadi kentara dan terang benderang.

“Ketika ada bantuan sosial untuk pelaku seni dan budaya terdampak PPKM, sangat tidak merata dan tidak jelas data penerimanya, 250 komunitas Asgar Nusantara tak ada yang terakomodir satu pun,” ungkap Hendi.

Menurut Hendi, dari sini menjadi ketahuan peran dan perhatian Disparbud terhadap para pelaku seni dan budaya Garut. “Boro-boro untuk memberdayakan atau mengkaryakan, database saja tak jelas,” tandasnya.

Hendi pun menyoroti kepemimpinan Kepala Disparbud Budi GanGan yang dinilai tidak komunikatif dengan para pelaku seni dan budaya. “Kinerja Disparbud Garut tidak lepas dari peran dan kebijakan Budi GanGan sebagai kepalanya,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan salah satu penggiat Wisata, Anton Galuma yang menyoroti kebijakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut cenderung tebang pilih.

Anton Galuma

“Dalam mengakomodir pelaku seni dan budaya Disparbud cenderung lebih memperhatikan orang-orang yang ada kedekatan dengan orang dinas,” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Anton Galuma, pelaku seni, budaya ataupun wisata yang bekerja selaku inisiator selalu dipinggirkan, Disparbud malah membentuk forum atau komunitas baru yang tidak tahu pangkalnya.

“Bahkan saya yang jelas memegang SK Bupati di bidang wisata malah tidak dilirik oleh Disparbud, kan ini aneh, jadi bagaimana bisa sinergis,” terangnya.

Anton sepakat jika para pelaku seni dan budaya di Garut bersatu dan bisa duduk bersama dengan Bupati untuk membicarakan kebijakan Disparbud yang dinilai tidak berpihak.

“Harus dievalusi kinerja Disaparbud Garut, kita sangat merasakan dampaknya ketika ada pandemi dan pembatasan kegiatan,” ucapnya.***Raesha

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Tags: Garut
Previous Post

159 KPM Warga Desa Sukaluyu Terima BLT DD 2021 Tiga Bulan Sekaligus

Next Post

Kolaborasi Dengan ACT, Pemuda Pancasila Pameungpeuk Berbagi Beras Pada Pesantren Yatim Piatu

Related Posts

Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB
deBisnis

Bupati Garut Terima Kunjungan Investor Turbin Angin : Ekspos Rencana Pembangunan PLTB

Rabu, 15 Oktober 2025
Momen Reses Bagi Asep Mulyana : Ajang Silaturahmi Serta Mendekatkan Konstituen Secara Emosional
deHumaniti

Momen Reses Bagi Asep Mulyana : Ajang Silaturahmi Serta Mendekatkan Konstituen Secara Emosional

Senin, 13 Oktober 2025
Bupati Garut Terima Pengurus DKKG, Bahas Pemajuan Kebudayaan
Budaya

Bupati Garut Terima Pengurus DKKG, Bahas Pemajuan Kebudayaan

Senin, 13 Oktober 2025
H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih
Legislator

H. Imat Rohimat Serap Aspirasi Warga Leles : Dorongan Pemerataan Tenaga Kerja dan Solusi Krisis Air Bersih

Senin, 13 Oktober 2025
Asep Mulyana, SE Serap Aspirasi Warga dalam Reses, Fokus pada Kesehatan, Pemakaman, dan Pemberdayaan UMKM Perempuan
Legislator

Asep Mulyana, SE Serap Aspirasi Warga dalam Reses, Fokus pada Kesehatan, Pemakaman, dan Pemberdayaan UMKM Perempuan

Senin, 13 Oktober 2025
STISIP Samudera Indonesia Selatan Wisuda Puluhan Sarjana Administrasi Publik
deEdukasi

STISIP Samudera Indonesia Selatan Wisuda Puluhan Sarjana Administrasi Publik

Sabtu, 11 Oktober 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Dana CSR Perusahaan Kandang Ayam Manggis Kepada Warga Jamali Belum Signifikan?

Minggu, 3 November 2019

Garut Gaduh! Ada Isu Makam Raden Tumenggung Ardikusumah Digali, Ini Fakta Sebenarnya

Senin, 14 Agustus 2023

KabarDaerah

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Gantung Diri di Sebuah Ruko di Katapang Bandung

Kamis, 30 Januari 2025

BPN Kabupaten Bandung Dan Pemdes Dukuh Sosialisasikan Program PTSL

Selasa, 18 Juni 2019

Bupati Rudy Perintahkan Satpol PP Berjaga Di Perbatasan Garut

Sabtu, 21 Maret 2020
Foto : Sekda Ciamis Andang Firman Triyadi berfoto bersama usai membuka acara FGD Penanganan ATS di Aula Desa Imbanagara raya Ciamis . Senin 14/04/2025)

Pemkab Ciamis Dorong Inovasi Pendidikan Inklusif : Tak Ada Anak yang Tidak Sekolah

Senin, 14 April 2025

Perumda Tirta Galuh Ciamis Tanam 1.000 Pohon dalam Rangka Hari Jadi ke-37  

Selasa, 30 September 2025

YLBH-LSI Dukung Langkah APH Tuntaskan Perkara Dugaan Korupsi Para Pejabat Pemkab Garut

Minggu, 6 September 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Karir

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste