Dejurnal, Ciamis,– Kabupaten Ciamis terus memperkuat langkah-langkah nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Bupati Dr. H. Herdiat Sunarya, berbagai program pelestarian lingkungan digencarkan sebagai bagian dari visi dan misi daerah, khususnya Misi Kelima yang menekankan peningkatan kualitas lingkungan hidup serta penanggulangan bencana berbasis partisipasi masyarakat.
Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis, Aris Taufik Abadi, ST, menyampaikan salah satu program unggulan yang kini menjadi perhatian nasional adalah inovasi bank sampah berbasis masyarakat, yang tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga membentuk budaya hidup bersih dan sadar sampah di kalangan warga Ciamis.

“Kepemimpinan Pak Bupati sangat jelas dalam arah kebijakan lingkungan. Beliau mendorong agar semua elemen masyarakat terlibat aktif, dan hasilnya terlihat. Ciamis sudah jadi contoh nasional dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat,” ungkapnya
Dijelaskan Aris inovasi pengelolaan sampah di Ciamis kini menjelma menjadi gerakan massal. Hingga pertengahan tahun 2025, tercatat 305 unit bank sampah aktif tersebar di 27 kecamatan, dikelola langsung oleh warga.
“Hampir di setiap kecamatan di Kabupaten Ciamis sudah ada Bank Sampah dan itu aktif berjalan juga berfungsi dalam membantu mengurangi residu sampah,” jelasnya.
Menurut Aris tanpa mengandalkan alat berat atau anggaran besar, Ciamis fokus pada perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. Pendekatan ini terbukti lebih efektif dan berkelanjutan.
“Ciamis punya kekuatan di masyarakatnya. Tanpa alat mahal, mereka bisa berperan aktif menjaga lingkungan. Inilah yang membedakan Ciamis dengan daerah lain,” tuturnya.
Aris mengungkapkan pemerintah daerah memperkuat sistem infrastruktur kebersihan dengan membentuk Pasukan Ungu sebutan untuk 231 petugas kebersihan yang bekerja 4 jam per hari di wilayah perkotaan.
“Selain itu, Ciamis juga mengoperasikan 19 armada pengangkut sampah, berupa dump truk serta motor, meskipun satu unit dump truk sedang dalam perbaikan karena kondisi teknis,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pendekatan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga mengalami transformasi. Kini, TPA bukan sekadar lokasi pembuangan, tetapi menjadi tempat pemrosesan akhir yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Keberhasilan Ciamis dalam menjaga lingkungan mendapat pengakuan nasional. Setelah meraih Piala Adipura, Ciamis dikunjungi oleh lebih dari 25 kabupaten/kota yang ingin belajar dari sistem pengelolaan sampah yang diterapkan.
“Kami banyak menerima tamu dari luar daerah. Mereka ingin melihat langsung bagaimana sistem di Ciamis berjalan. Ini membuktikan bahwa pola pengelolaan kita sudah diakui,” kata Aris
Capaian yang diraih tentu bukan hasil kerja satu pihak. Di Ciamis, kolaborasi antara pimpinan daerah dan warga berjalan sangat harmonis. Mulai dari Bupati Herdiat, almarhum Wakil Bupati sebelumnya, DPRD, jajaran kepala dinas, hingga komunitas lingkungan, semuanya bahu membahu.
“Kuncinya ada di komitmen pimpinan daerah dan masyarakat yang satu visi. Ini selaras dengan semangat warga Taat Galuh yang aktif, sadar lingkungan, dan mau terlibat langsung,” ucap Aris.
Aris menegaskan melalui program-program ramah lingkungan seperti bank sampah, penguatan infrastruktur kebersihan, serta edukasi ke masyarakat maka langkah nyata Kabupaten Ciamis menuju masa depan yang bersih dan sehat bukan hanya sebuah slogan.
“Dengan dukungan penuh masyarakat Tatar Galuh dan visi kuat dari Bupati Herdiat, Ciamis membuktikan bahwa daerah kabupaten pun mampu menjadi inspirasi nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup,” pungkasnya. (Nay Sunarti)