Dejurnal,- Universitas Indonesia (UI) kembali menorehkan capaian ilmiah melalui penelitian inovatif di bidang biomedik.
Penelitian dilakukan Doktoral Fakultas Kedokteran UI yang juga merupakan dosen tetap STIKes Muhammadiyah Ciamis prodi Teknologi Laboratorium Medis, Atun Farihatun, S.K.M., M.K.M., di bawah bimbingan tim promotornya, Prof. Kusmardi, M.Si., Dr. Ari Estuningtyas, M.Biomed., dan Prof. Mohd Nazil Salleh, Ph.D., dari Fakultas Kedokteran UI, berhasil mengungkap potensi susu kambing Peranakan Etawa sebagai agen gastroprotektif atau pelindung lambung.
Disertasi dipresentasikan dalam ujian promosi doktor yang digelar pada 24 Juni 2025 di Fakultas Kedokteran UI. Temuan tersebut menjadi langkah awal menjanjikan dalam pemanfaatan sumber daya hayati loka khususnya susu kambing Peranakan Etawa sebagai pendekatan alami dalam pengobatan radang lambung dan gangguan pencernaan.
Atun Farihatun, S.K.M., M.K.M., menjelaskan penelitian yang dilakukannya dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi radang lambung secara global, serta prediksi peningkatan kasus di masa mendatang.
“Jika tidak ditangani dengan tepat, radang lambung dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti gastritis atrofi kronis, metaplasia lambung, anemia defisiensi besi, perdarahan hingga risiko kanker lambung,” ujarnya Rabu (25/06/2025)
Dosen tetap STIKes Muhammadiyah Ciamis prodi Teknologi Laboratorium Medis mengungkapkan studi pra-klinis dilakukan dengan menggunakan tikus jenis Sprague Dawley yang diinduksi dengan etanol 80% sehingga menimbulkan peradangan lambung.
“Setelah mengalami peradangan lambung kami berikan susu kambing Peranakan Etawa secara oral selama 30 hari dalam tiga dosis berbeda: 0,5 ml, 1 ml, dan 1,5 ml per hari,” ungkapnya
Dikatakan Atun pengujian dilakukan secara menyeluruh menggunakan pendekatan genomik dan proteomik, termasuk, analisis kandungan senyawa aktif menggunakan LC-MS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry), simulasi molekuler (in silico), serta pemeriksaan biomarker peradangan dan imunologi: IL-10, IL-6, TNF-α, COX-2, iNOS, serta sel T CD4+ dan CD8+.
“Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan susu kambing Peranakan Etawa memiliki efek protektif yang signifikan pada mukosa lambung, antara lain meningkatkan kadar IL-10, yaitu sitokin antiinflamasi utama; menurunkan kadar IL-6 dan TNF-α, dua mediator utama dalam proses peradangan; menghambat ekspresi COX-2 dan iNOS, enzim pemicu inflamasi mukosa lambung; serta meningkatkan proporsi sel CD4+ dan CD8+, yang berperan dalam regulasi sistem imun selama fase peradangan akut,” paparnya.
Ditambahkan Atun dari hasil penelitian juga teridentifikasi sejumlah senyawa aktif dalam susu kambing Peranakan Etawa di antaranya N1-(3-chlorophenyl)-2-\[2-(trifluoromethyl)-4-quinolyl] hydrazine-1-carboxamide, D-(+)-Maltose, dan α-Lactose yang menunjukkan afinitas ikatan tinggi terhadap protein target inflamasi dalam simulasi molecular docking.
“Dengan bukti ilmiah ini, susu kambing Peranakan Etawa tidak hanya bernilai sebagai sumber nutrisi, tetapi juga memiliki potensi sebagai bahan dasar terapi alami untuk radang lambung,” imbuhnya.
Atun menegaskan disertasi yang dilakukan memberikan landasan penting bagi pengembangan produk susu fungsional yang terstandarisasi, serta membuka peluang untuk penelitian lanjutan dalam bentuk uji klinis pada manusia.
“Universitas Indonesia, melalui Fakultas Kedokteran, terus berkomitmen untuk mengembangkan riset translasi berbasis kekayaan alam Indonesia yang berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (Nay Sunarti)