Dejurnal.com, Garut – Masyarakat Transparansi Jawa Barat ( MATA JABAR ), kecewa dengan permohonan audiensi terkait dinamika yang terjadi di Lingkungan Pemerintahan Daerah Garut sebagaimana merujuk surat Nomor 036-K/PIP/MTJ/IX/2019, audiensi MATA JABAR di permakluman audiensi dari DPRD Kab. Garut dengan Nomor : 019.4/669/DPRD-2019 tertanggal 06 September 2019. Dengan alasan bahwa Anggota DPRD Kab. Garut Masa Jabatan 2019 – 2024, belum terbentuknya Ketua Depinitif dan Alat Kelengkapan DPRD.
Akhirnya melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kab. Garut, dan langsung melakukan orasi didepan halaman parkir DPRD.
Masa Audiens diterima salah satu Anggota DPRD Kab. Garut dari Fraksi PDIP Juju Hartati dan berjanji akan mengakomodir apa yang menjadi tuntuan para audiens tersebut.
Namun apa yang disampaikan Oleh Juju Hartati tidak digubris, padahal sebelumnya begitu mensanjung dan sempat mempertanyakan kemana yang lainnya.
Kurang puas MATA JABAR langsung menggerudug dan masuk ke ruang Sekertariat DPRD. Aksipun dilanjut di selasar tak ayal para sekwan jadi panik berhamburan keluar meminta dan kordinasi dengan Pimpinan Sementara DPRD Kab. Garut, yang saat itu sedang Rapat TAPD dan Rapat Pembahasan Hasil Evaluasi Raperda Tentang Perubahan Atas Perda No. 29 Tahun 2011 Tentang RTRW Kab. Garut Tahun 2011 -2031.
Sekwan akhirnya menyampaikan kembali apa yang disampaikan Pimpinan Sementara DPRD yang akan mengakomodir apa yang jadi tuntutan para audiens.
Lagi – lagi para audiens tidak mau tahu dan akhirnya menggrudug para Anggota DPRD yang sedang rapat. Akhirnya rapat di bubarkan dan Para Audiens diterima Delapan Ketua Fraksi DPRD, dialog dan adu debat terjadi alot, mengingat waktu Pimpinan Sementara DPRD akhirnya menutup acara audensi.
“Pada dasarnya apa yang telah disampaikan oleh rekan – rekan MATA JABAR kami 8 Fraksi DPRD Kab. Garut, sudah memahami dan nanti kita akan memanggil Para SKPD terkait, namun saat ini mohon maaf kita hanya bisa menerima dulu, Insyallah apa yang disampaikan setelah kelengkapan DPRD terbentuk kita akan undang para pihak,” Pungkas Enan Pimpinan Sementara DPRD Kab. Garut.
MATA JABAR yang dianggap tidak mengindahkan aturan akhirnya selepas audensi mendapat pengawalan ketat dari pihak Polres Garut.***Yohaness
