BerandadeHumanitiYayasan Solidaritas Bersama Berbagi Sembako Kepada Masyarakat Miskin Terdampak Covid-19

Yayasan Solidaritas Bersama Berbagi Sembako Kepada Masyarakat Miskin Terdampak Covid-19

Dejurnal.com, Karawang – Untuk sedikit meringankan beban masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Karawang, Yayasan Solidaritas Bersama sebagai lembaga sosial di bawah BPN Indonesian Corruption Investigation (BPN-ICI) Jawa Barat melakukan bakti sosial dengan berbagi sembako.

Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan di tiga kecamatan yang mencakup Kecamatan Klari, Tempuran dan Rawamerta dan terbagi ke empat desa yaitu desa walahar, Lemah Karya, pasirkaliki dan Pasirtalaga.

“Ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat miskin yang terdampak Covid-19,” ungkap Direktur BPN-ICI Jawa Barat, Marwan Ali Hasan, SH di sela-sela giat pembagian sembako.

Menurutnya, dalam pelaksanaan berbagi sembako ini dilakukan dengan memberi langsung kepada warga miskin yang sebelumnya sudah ada dalam database Yayasan Solidaritas Bersama.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk melaksanakan social distancing, kami yang menyambangi warga ke rumahnya masing-masing,” ujar Marwan.

Dikatakannya, pembagian sembako ini diberikan kepada 150 warga miskin di Kabupaten Karawang dan warga tersebut benar-benar terdampak karena adanya Covid-19.

“Kebanyakan dari mereka para pedagang yang biasa mangkal di pinggir jalan atau sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Marwan berharap, bantuan sembako ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19.

“Ke depan kita akan roadshow mendata masyarakat yang benar-benar miskin karena terdampak wabah ini dan bisa membantu mereka secara bwrkesinambungan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Walahar Kecamatan Klari bernama Nia yang menerima bantuan sembako Yayasan Solidaritas Bersama merasa terbantu dan berterima kasih.

“Aduh Alhamdulillah nuhun pisan, ker muter- neangan jeung meuli beas aya anu nganteuran pisan (Aduh Alhamdulillah terima kasih banyak, lagi muter-muter mencari uang untuk beli beras ini malah ada yang anterin),” ujarnya.

Menurut Nia, sejak wabah Covid-19, suaminya tak bisa berdagang lagi karena sepi pembeli.

“Yang ada modal habis, yang beli kurang,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan warga Desa Pasirkaliki Kecamatan Rawamerta Emul.

“Nuhun ka yayasan anu udah perduli ka masarakat miskin anu terdampak corona,” ujarnya.

Anda bisa mengakses berita di Google News

Baca Juga

JANGAN LEWATKAN

TERKINI