Dejurnal.com, Garut – Warga RW 11 dan RW 12 Desa Suci Kecamatan Karangpawitan dibuat sibuk dan keder, pasalnya beberapa warganya banyak terkena penyakit cikungunya sejak dua minggu terakhir ini.
Ketua RT. 04 RW.11 Asep Barkah mengatakan bahwa sudah ada sekitar 50 warga yang terkena cikungunya sejak kejadian dua minggu lalu, yang terbanyak Kp. Dangdeur Desa Suci Kec. Karangpawitan
“Dan satu orang pun belum ada yang dirawat,” ujarnya.
Pihaknya, lanjut Ketua RT 04, sudah berkoordinasi dengan bidan desa terkait hal ini karena ini bisa dianggap kejadian luar biasa (KLB) di wilayahnya, dan dari bidan desa sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas serta menunggu arahan dari dinas kesehatan.
“Yang jadi persoalan, warga yang terkena chikungunya tak mau diperiksa karena pihak puskesmas datang dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD), sehingga warga enggan karena takut dianggap covid-19.
Asep Barkah selaku Ketua RT berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Garut untuk segera melakukan tindakan terhadap wabah cikungunya yang menjangkiti warganya sebelum menyebar lebih luas dan menambah warga yang diserang karena dirinya pun sekarang terkena cikungunya.
“Padahal sehari sebelumnya saya masih mendamping pembagian bansos,” pungkas Asep Barkah.
Pihak Pemerintah Desa Suci belum bisa ada yang dikonfirmasi, ketika dejurnal.com mendatangi kantor desa Minggu malam (31/5/2020) hanya ada yang piket dan tak bisa memberi penjelasan apa yang sudah dilakukan pihak desa Suci atas cikungunya ini namun ia menyatakan kondisi benar ada beberapa warga Dangdeur depan Aliyah Negeri 1 yang terkena cikungunya.
“Pak Kades sudah tidur,” ujarnya singkat.***Yohaness