Dejurnal.com,Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud), memberi ruang kepada para seniman pagelaran untuk berekspresi menampilkan karyanya meski di tengah pandemi atau di masa adaptasi kebiasaan baru ( AKB).
Ruang untuk berekspresi itu salah satunya Pesta Rakyat yang tahun ini bertajuk “Kuwera Bakti Sabilulungan.” Acara ini digelar di Bale Rame Sabilulungan, Jalan Al-Fathu Soreang, Minggu (16/8/2020).
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan, Pesta Rakyat ini sudah menjadi agenda tahunan Disparbud, namun karena sekarang dalam kondisi pandemi, maka penyelenggaraan dilakukan secara sederhana melalui inovasi virtual. “Tapi para penari yang ribuan itu masih bisa menari, sebab 75 sanggar di destinasi-destinasi wisata kita sebar. Kedepan juga nanti ada kolaborasi konten destinasi sehingga musik, seni budaya itu bisa tampil di tempat-tempat wisata jadi ivent,” bebernya.
Yosep berharap pandemi segera berlalu sehingga tahun depan acara seperti ini bisa dilangsungkan dengan konsep normal. “Jakarta untuk tahun depan sudah minta kuota mengirimkan 1000 penari untuk melakukan tarian di Kabupatem Bandung. Mudah-mudahan Covid-19 segera berlalu sehingga kita bisa menggelar acara dengan konsep.normal,”terangnya.
Pada Pesta Rakyat Kuwera Bakti Sabilulungan ini dipagelarkan Goong Renteng Batu Karut Arjasari, Ulin Bedog (penca), tarian Kujang Wadon, Flash Moob Rigig Bandung Edun, dan bintang tamu Rita Tila. Dipagelarkan juga tari kolosal “Goyang Mamarung” karya Mas Nanu Munajar alias Bah Nanu yang dibawakan 50 penari, serta diikuti ribuan penari lewat virtual dari 75 sanggat tari yang ditempatkan di destinasi-destinasi wisata di kabupaten Bandung.***sopandi