Dejurnal.com, Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB, Hj. Renie Rahayu Fauzi, mengakui dirinya sengaja mendistribusikan sembako untuk anggotanya selama menjaga lembur di masa tenang.
Dilansir dari salah satu media online, Renie membantah kalau sembako dan uang itu untuk masyarakat di luar anggotanya. Apa lagi untuk serangan fajar sebagaimana dituduhkan salah satu pihak.
Selain sembako, kata Renie ia pun memberikan uang sebesar Rp150 ribu dengan masing-masing anggota di setiap RW sebesar Rp 50 ribu. “Uang itu untuk membeli lauk pauknya, untuk ngaliwet. Karena yang dikirimnya itu berupa beras dan minyak kelapa saja. Jadi tidak benar kalau saya melakukan serangan pajar. Pendistribusian itu hanya sebagai bekal makan para anggotanya yang tengah melakukan penjagaan selama 24 jam diwilayahnya,” katanya di Baleendah, Senin (7/12/2020).
Tidak hanya di Kecamatan Ibun, lanjut Renie, ada beberapa kecamatan yang dikirimnya. Pendistribusianya dilakukan pada siang hari. Namun, kata Renie, kebetulan saja untuk Ibun dilakukan pada malam.
Menanggapi penghadangan mobil yang dilakukan oleh sekelompok orang, ia mengaku, awalnya bukan dari Panwas. Ia tidak mengerti. mamun ia mengaku sudah melakukan klarifikasi dengan Polsek termasuk anggota Panwas tersebut.
Reni mengatakan, tidak masalah walau sembako tersebut ditahan. Ia mengaku jika sudah beres Pilkada bersama Tim Advokasi akan melakukan koordinasi dengan pihak panwas.
Renie melanjutkan, sebagai petugas partai ia punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anggotanya yang tengah melakukan penjagaan. “Tidak ada maksud lain apalagi sampai melakukan serangan fajar,” imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman di tahun 2015, kata Renie banyak terjadi prilaku serangan fajar. Hal ini menjadi cermin bagi dirinya dengan menugaskan para anggotanya supaya menjaga lembur sebagai upaya meredam perbuatan itu. “Sebab itu harus dilakukan penjagaan selama 24 jam,” katanya.
Reni berharap masyarakat bisa menyikapi masalah ini dengan bijak, tidak mempersepsikannya secara negatif. “Saya tahu konsekuensinya bila melakukan serangan pajar. Jadi tidak mungkin saya melakukan hal itu,” pungkasnya.***Sopandi