Dejurnal.com, Garut – Ketua GNPK RI Kabupaten Garut H. Kinkin mempertanyakan mekanisme pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh SPBU Copong. Pasalnya, di SPBU selalu terjadi antrian panjang ketika mengedepankan pengisian BBM yang membeli dengan memakai jerigen.
“Saya pernah isi pertalit di SPBU copong antri panjang dan lama disebabkan petugas mengedepankan isi jerigen sampai lebih 10 jerigen,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut H. Kinkin, Ketua GNPK-RI akan melaporkan SPBU ini pihak Pertamina dan akan mempertanyakan ke Disperindag Kabupaten Garut tentang ijin para pembeli BBM yang memakai jerigen.
“Apakah pengisian jerigen pada pagi hari diperbolehkan, karena menyebabkan antrian panjang kendaraan yang akan mengisi BBM,” ujarnya.
Menurut Ketua GNPK Garut, SPBU yang melayani pembelian BBM melalui jerigen harus jelas aturan dan mekanismenya karena ketika dalam jam-jam sibuk seperti pagi hari, kendaraan harus lebih dikedepankan karena menyangkut jam kerja.
“Apakah diperbolehkan jam segitu SPBU mengisi jerigen? Dan izin pengisian jerigen per hari berapa liter?” tanyanya.
H. Kinkin pun mengaku pihaknya sudah mengkonfirmasi hal itu ke pihak petugas SPBU Copong di kantornya, namun jawabannya tidak memuaskan dengan menjawab pengisian bbm dengan jerigen tergantung situasi.
“Makanya kita akan kroscek ke pihak Pertamina dan indag terkait hal itu,” pungkasnya.***Raesha