Dejurnal.com, Garut – Polemik pengadaan masker yang dikoordinir Apdesi Kabupaten Garut disinyalir belum juga selesai. Janji tinggal janji itu mungkin bahasa yang tepat untuk Ketua Apdesi (PAW) Kabupaten Garut. Padahal secara aturan Apdesi merupakan sebuah lembaga yang secara hirarki apapun keputusan harus berdasarkan musyawarah dan mufakat seluruh pengurus yang terlibat didalam Apdesi.
Demikian dinyatakan Wakil Ketua AMMNI Kabupaten Garut, Y. Sitorus melalui rilis tertulis kepada dejurnal.com, Senin (21/12/2020)
“Akibat keputusan sepihak Ketua Apdesi Garut tanpa dasar musyawarah dengan pengurus dan anggota lainnya akhirnya lembaga sebagai penampung Aspirasi Para Kepala Desa ini harus tercoreng, tidak pernah mau belajar dari berbagai pengalaman yang telah terjadi untuk menuju sebuah perbaikan, malah yang timbul egosentris. Salah satunya dalam pengadaan masker, yang akhirnya timbul masalah ini semua diduga tidak adanya kordinasi yang baik dan tepat di internal Apdesi,” paparnya.
Menurut Sitorus, saya sampai saat ini terus berkordinasi dengan pengusaha masker asal Majalengka dan saya sudah mencoba membuka komunikasi dengan Ketua Apdesi Kabupaten Garut janji mau ketemu di darat, sampai saat ini tidak jelas dan tidak ada pertemuan banyak alasannya, begitupun dengan Ketua Apdesi Jawa Barat.
“Sampai saat ini belum juga ketemu, padahal ini masalah besar tarohannya harga diri lembaga Apdesi dan nama baik Garut,” tandasnya.
Lanjut Sitorus, yah memang yang sisa sampai saat ini belum dibayar, bahkan terakhir komunikasi saya dengan pengusaha masker asal Majalengka nunggu pencairan Dana Desa. Apakah benar ada Perdes yang mengikat langsung untuk pembayaran ke masker Pesanan Ketua Apdesi Garut untuk pengusaha Masker Asal Majalengka tersebut, kalau tidak dan dipaksakan bagaimana, sementara pengusaha sudah dijanjikan pembayaran dari Dana Desa tersebut, lanjut Ketua Apdesi menjajikan pembayaran Dana Desa Mana ? Dana Desa, Ketua Apdesi jadi Kadesnya? Atau 421 Desa di Kabupaten Garut, sejauh ini bagaimana SKPD terkait menyikapi permasalahan ini, jangan sampai akhirnya janji tinggal janji dan berujung masalah,” Pungkas Sitorus.***Yohannes