• Garut
  • Karawang
  • Purwakarta
  • Bandung
  • Ciamis
  • Cianjur
  • Subang
  • Sukabumi
  • indramayu
No Result
View All Result
  • Login
deJurnal.com
Rabu, November 26, 2025
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel
No Result
View All Result
deJurnal.com
No Result
View All Result

in Parlementaria

Reses Anggota DPRD Garut F PDIP Tampung Usulan Puskesmas Karangpawitan Harus Miliki PONED

bydejurnalcom
Jumat, 15 Januari 2021
Reading Time: 2 mins read
Reses Anggota DPRD Garut F PDIP Tampung Usulan Puskesmas Karangpawitan  Harus Miliki PONED
ShareTweetSend

Dejurnal.com, Garut – Puskesmas Karangpawitan belum memiliki Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) untuk kepentingan persalinan bagi masyarakat.

Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Karangpawitan Hj. Sukmanah Laelasarip, S.Kep..Ners, usai mengikuti Reses Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Jumat (15/1/2021).

“Sebetulnya bisa menolong persalinan di Puskesmas selama ini sudah berjalan akan tetapi menggunakan bangunan untuk rawat inap, seharusnya rawat inap itu adalah untuk yang rawat penyakit,” ucapnya.

BacaJuga :

Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul

Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI

PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis

Menurut Kapus Karangpawitan, karena tidak ada untuk rawat persalinan maka terpaksa digunakan ruang rawat inap.

“Kalau Puskesmas yang lain ada bangunan untuk persalinan khusus, karena bangunan persalinan tersebut itu banyak manfaat yang kita dapat salah satunya untuk pencegahan terjadinya infeksi. Oleh karena itu saya mengusulkan fasilitas tempat ruang persalinan kepada Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan dalam hal ini Pak Yudha,” tuturnya.

Menurutnya, pak Yudha sudah bagus, tahu anggaran tinggal mendamping sampai sejauh mana karena ia juga tahu bahwa keadaan kita seperti ini.

“Saya sebetulnya mengawal Musrenbang sudah dari tahun 2020, akan tetapi tidak terealisasikan, karena katanya tidak ada di Musrenbang desa yang diusulkan,” ujarnya.

Ia mengaku berkeliling menanyakan kepada masyarakat apakah membutuhkan dengan fasilitas tempat bersalin ternyata mereka membutuhkan, cuma manset mereka itu, kalau seandainya mengajukan untuk bangunan Puskesmas, dikira akan mengurangi dana anggaran desa.

“Kita minta dukungan saja agar diajukan bahwa ini benar-benar membutuhkan. Alhamdulillah pihak kecamatan mendukungnya,” ucapnya.

Pemikiran orang biasanya Musrenbang itu untuk pembangunan infrastuktur padahal bukan hanya sarana prasarana saja, tetapi SDM ini juga harus dibangun. Salah satunya mengadakan pelatihan kader yang tepat jangan asal-asalan dan berkordinasi dengan pihak kesehatan.

“Tapi alhamdulillah sekarang kita semua seluruh wilayah kerja terutama yang wilayah kerja Puskesmas Karangpawitan yang 10 desa kepala desanya semua sudah kita bergandeng tangan. Mudah-mudahan hanya Allah yang akan menentukan mungkin untuk ke depannya,dan mohon doanya buat semua saja, kalau memang ini benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, tahun depan atau tahun ini bisa dibangun,” harapnya.

Sementara itu Anggota DPRD dari Fraksi PDI P Yudha, terkait usulan Kepala Puskesmas Karangpawitan, tentu ketika puskesmas memiliki bangunan merupakan pelayanan terpadu yang disediakan dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) untuk kepentingan persalinan, itu idealnya harus memiliki bangunan Untuk persalinan.

“Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan di fasilitas dengan adanya ruangan Ponek,”ujar Yudha.

Ia menyebutkan, ini menjadi semacam kritik jangan sampai pemerintah daerah bilang tidak ada anggaran untuk bangunan Ponek.

Menurutnya untuk pembelian tanah untuk bangunan, itu hanya 11 persen, APBD kita 66,9 persen untuk kontek belanja operasi Pemda, yaitu belanja pegawai digabungkan dengan belanja barang jasa.

“Jangan sampai belanja modal yang kepentingannya menyentuh langsung masyarakat hanya 11 persen. bahwa Puskesmas tidak memiliki bangunan untuk persalinan itu harus menjadi prioritas. Karena sering kali belanja di Dinas Kesehatan menunjukkan ketidakadilan,” tandas Yudha

Seringkali sambung Yudha, berbelanja di program di Dinkes, kegiatan penunjang lebih besar dari pada kegiatan inti.

“Jadi, ketika anggaran itu habis untuk kepentingan aparatur, akhirnya kita tidak memiliki bangunan persalinan, padahal kesehatan adalah urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan. Tentunya ini akan menjadi masukan kita, juga kritik konstruktif kepada pemerintah,” pungkas Yudha.***udg

Ikuti Whatsapp Channel deJurnalcom
Previous Post

Dandim, Kapolres dan Ketua DPRD Cianjur Sosialisasikan Program Vaksinasi Covid-19

Next Post

Ratusan Kios Pasar Pamanukan Subang Ludes Dilalap Si Jago Merah

Related Posts

Pemkab Ciamis Gelar Pengajian dan Doa Bersama Peringati Satu Tahun Wafatnya H. Yana D Putra
deHumaniti

Pemkab Ciamis Gelar Pengajian dan Doa Bersama Peringati Satu Tahun Wafatnya H. Yana D Putra

Selasa, 25 November 2025
deBisnis

MBK Ventura Tegaskan Mekanisme Pengawasan dan Larangan Penagihan Malam Hari

Selasa, 25 November 2025
Pemdes Citalang Tanggapi Perihal Publikasi Adanya Publikasi Tentang DD 2024-2025
GerbangDesa

Pemdes Citalang Tanggapi Perihal Publikasi Adanya Publikasi Tentang DD 2024-2025

Selasa, 25 November 2025
Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul
Nasional

Ini Tanggapan Kakan BPN Purwakarta Perihal Publikasi yang Muncul

Selasa, 25 November 2025
Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI
deNews

Pemkab Ciamis Raih Predikat Unggul Indeks Kualitas Kebijakan 2025 dari LAN RI

Selasa, 25 November 2025
PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis
deNews

PPDI dan APDESI Luruskan Polemik Video Viral Kuwu Ibro di Polres Ciamis

Selasa, 25 November 2025

ADVERTISEMENT

DeepReport

Quo Vadis Bupati Garut, Kadisdikmu Bikin Para Guru Meringis

Minggu, 2 Mei 2021

Dana CSR Perusahaan Kandang Ayam Manggis Kepada Warga Jamali Belum Signifikan?

Minggu, 3 November 2019

KabarDaerah

Tergeletak Kaku Belasan Tahun, Kondisi Jupi Warga Garut Tak Terawat dan Buruk Gizi

Senin, 21 September 2020

Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Kapolres Garut Dukung Anggota Budidaya Ayam Pedaging

Senin, 1 Juni 2020

Jasa Tirta II Purwakarta Gotong Royong Bersihkan Waduk Jatiluhur Dari Sampah Dan Eceng Gondok

Kamis, 16 April 2020
Foto : Kordiv P2HM Bawaslu Ciamis Wulan Syarifah pada acara puncak Anugrah Kehumasan dan Datin Bawaslu Jawa Barat 2024, di Bekasi, pada Rabu (18/12/2024).

Sinergi Yang Baik Dengan Media Divisi P2HM Bawaslu Ciamis Raih Terbaik Ke-3 Pemberitaan Media Massa Terproduktif

Sabtu, 28 Desember 2024

BAZNAS dan Ormas Islam Kabupaten Bandung Tetapkan Zakat Fitrah Bila Diuangkan Rp38 Ribu, Diimbau Infak Rp2 Ribu

Kamis, 6 Februari 2025

Diduga Akibat Gorong Gorong Dari PT MPI Tersumbat, Rumah dan Sawah Warga Desa Bunder Tergenang Air

Jumat, 13 November 2020

deJurnal.com

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Patut Dibaca dan Perlu

  • dePrint
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir dan Peraturan Perusahaan Pers
  • Pasang Iklan

Ikuti

No Result
View All Result
  • Beranda
  • deNews
  • dePraja
  • dePolitik
  • deEdukasi
  • deBisnis
  • deHumaniti
  • GerbangDesa
  • dejurnal channel

© 2025 dejurnal.com. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Tidak diperkenankan copy paste