Dejurnal, CIAMIS.– Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten melakukan sejumlah inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan kestabilan harga, ketersediaan stok, serta keamanan barang konsumsi di pasaran.
Langkah ini bertujuan menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Kepala DKUKMP melalui Kepala Bidang Perdagangan , Asep Sulaeman, mengungkapkan bahwa sidak dilakukan di beberapa titik strategis, mulai dari pasar tradisional, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBBE), hingga toko ritel.
“Dari hasil pemantauan menunjukkan beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, tetapi masih dalam batas wajar. Kenaikan ini lebih disebabkan oleh faktor psikologis tren tahunan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, bukan akibat kelangkaan stok atau peningkatan permintaan yang signifikan,” ujarnya saat ditemui di kantornya Senin (17/03/2025)
Asep menuturkan selain pasar, DKUKMP juga melakukan sidak ke SPBU untuk memastikan ketersediaan bahan bakar yang cukup serta keakuratan alat ukur yang digunakan. Langkah ini penting untuk menghindari adanya kecurangan dalam penyaluran bahan bakar kepada masyarakat.
Baca juga :
DPUPRP Kabupaten Ciamis Terima Penghargaan Pengelolaan Jalan Terbaik dari KemenPUPRP
Selama Ramadhan Jam Operasional Disdukcapil Ciamis Berubah, Akses Pelayanan Lebih Dipermudah
“Kami juga melakukan inspeksi terhadap SPBBE, agen, dan pangkalan LPG 3 kg guna memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian isi tabung gas yang dijual, agar tidak terjadi kelangkaan atau praktik curang yang dapat merugikan masyarakat,” ucapnya
Asep menambahkan DKUKMP juga melakukan sidak terhadap toko-toko ritel, khususnya yang menjual barang konsumsi dengan meninjau stok barang serta mengecek masa kedaluwarsa produk untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat.
“Dengan langkah-langkah ini, DKUKMP berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga, keamanan produk, serta kelancaran distribusi barang dan energi selama Ramadan hingga Idul Fitri,” katanya.
Terkait beredarnya Minyak Kita di pasaran dengan harga yang jauh melampaui Harga Eceran tertinggi (HET) Asep menjelaskan hal itu dikarenakan minimnya SDM pengecer yang tidak membeli melalui aplikasi Si Mirah.
“Untuk Minyak Kita pembeliannya seharusnya melalui prosedur harus menginput by name by adress di KTP melalui aplikasi Si Mirah, kebetulan banyak pengecer yang tidak paham dan tidak mau ribet akan hal itu dan membeli minyak dari pengecer lagi sehingga harganya lebih dari rp. 15.700,- jadi otomatis harga jual ke konsumen lebih dari itu sekitar rp. 17 ribu,” jelasnya.
Asep berharap menjelang Lebaran nanti agar masyarakat tetap tenang dan bijak dalam berbelanja.
“DKUKMP akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan pangan, kami terus berupaya untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran,” pungkasnya . (Nay Sunarti)