Dejurnal.com, Bandung – Bupati Bandung, HM Dadang Supriatna melakukan sahur di rumah seorang janda jompo bernama Emak Eha (83 tahun), warga Kampung Cijalumpang, RT 02/RW 13, Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa (27/4/2021).
Sahur ini yang pertama pasca dirinya dilantik sebagai Bupati Bandung dan wakilnya Sahrul Gunawan kemarin. Aksi spontan Kang DS itu dilakukan diam-diam tanpa protokol resmi, dengan mengajak sahur bersama penghuni rumah yang dikunjunginya itu.
Kedatangan mendadak Kang DS itu membuat Mak Eha kaget bercampur gembira. Ia pun tak kuasa menahan tangis saking terharu. Janda tua yang tinggal di sebuah gubuk bersama anak dan cucunya itu, mengaku tak mengenal wajah Kang DS sebelumnya.
“Jujur saja, saya tidak tahu kalau yang datang tiba-tiba ke rumah saya saat sahur itu ternyata Pak Bupati. Kata anak saya, namanya Kang DS,” tutur Mak Eha.
Karena itu, perasaan Mak Eha bercampur aduk, antara senang, sedih, terharu dan bangga. “Alhamdulillah, kita punya bupati baru yang sangat sederhana dan merakyat. Baru sekarang saya punya bupati yang peduli dan perhatian kepada orang kecil seperti saya,” ucapnya.
Mak Eha yang sampai sekarang sehari-hari berjualan di Pasar Cicalengka itu, berasa bermimpi kedatangan Bupati Bandung. Ia tidak menyangka seorang bupati mau mengunjungi rumahnya yang sempit, kotor dan berantakan itu. Apalagi, saat Kang DS tidak canggung tiba-tiba minta ijin masuk ke dapur dan ikut bantu memasak makanan yang dibawanya.
Selesai makanan matang semua, Kang DS pun dengan santun mengajak Mak Eha dan semua anak dan cucunya untuk makan sahur bersama. Mata Mak Eha tampak berkaca-kaca saat Kang DS membuat kejutan berikutnya dengan memberi suapan simbolik, satu sendok nasi disusul tahu, tempe dan lalabannya.
“Saya senengnya luar biasa, kok mau sih Pak Bupati nyuapin saya seperti ke ibu kandungnya sendiri. Pokoknya, seneng banget,” ungkapnya.
Selain santun, imbuh Mak Eha, Bupati Bandung juga tidak terlihat risih dan jijik makan di rumahnya yang mungkin bau macam-macam.
“Memang beliau benar-benar pemimpin. Saya doakan semoga Allah SWT selalu memberikan beliau kekuatan dan kesuksesan dalam menjalankan tugasnya,” ucap Mak Eha.
Sementara itu, Kang DS yang hanya ditemani ajudan, mengaku tak ada yang luar biasa dengan kegiatan spontan yang dilakukannya.
“Ini memang bagian dari kebiasaan saya sejak lama, waktu saya masih jadi kepala desa, anggota dewan sampai sekarang jadi Bupati Bandung. Saya sendiri sangat enjoy, menikmati kegiatan seperti ini,” kata dia.
Kegiatan menyapa warga yang tidak mampu itu sangat penting dilakukan, terutama dalam rangka mengasah kepedulian dan kepekaan sosial. Dengan cara makan sahur bareng mereka, kata Kang DS, dirinya bisa ikut merasakan, betapa susahnya hidup mereka. Betapa perlunya kepedulian kita. “Betapa sombong dan dzolimnya kita, jika kita abai kepada mereka,” tandasnya.
Menurut Kang DS, yang tak kalah penting dari itu, kunjungan mendadaknya itu dilakukan dalam rangka menghimpun masukan untuk dijadikan bahan kebijakan yang akan dibuatnya. Terutama dalam kontek membangun kesejahteraan sosial.
Kalau mau bicara pengentasan kemiskinan, kata Kang DS, peningkatakan kesejahteraan dan menaikan taraf hidup warga miskin, salah satunya kita harus ikut merasakan dan mau turun ke masyarakat.
“Jangan hanya mau menerima laporan anak buah yang baik-baik saja. Dan ini akan saya terus lakukan selama saya dipercaya mengemban amanah ini sebagai Bupati Bandung,“ tandas Dadang Supriatna.*** Sopandi