Dejurnal.com, Ponorogo – Di tengah-tengah kesibukannya sebagai orang nomor 2 di Pemkab Ponorogo, Wakil Bupati (Wabup) Lisdyarita atau biasa disapa Bunda Rita masih menyempatkan Sambang Desa. Kali ini Bunda Rita bersama dengan Ketua TP PKK Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko bersama pengurus menyapa pelaku usaha UMKM di Desa Pulung dan Singgahan, Kecamatan Pulung, Jum’at (16/4/2021).
Bunda Rita dan rombongan disuguhi aneka macam kuliner Ndeso dan kerajinan lokal dijajakan oleh para pelaku UMKM. “Alhamdulilah di saat Pandemi Covid-19, pelaku UMKM disini masih eksis bertahan dan usahanya tetap menggeliat,” ungkap Bunda Rita.
Bahkan di salah satu stand bazar, Bunda Rita dikenalkan dengan makanan unik, namanya Nasi Tedun. Menurut Lusi, penjual Nasi Tedun mengatakan bahwa makanan itu adalah kombinasi dari nasi gurih, ketan dan jagung, biasanya dibuat oleh para petani pada saat panen padi.
Saat ini sudah jarang petani yang membuat Nasi Tedun, bahkan hampir punah. Bunda Rita berpesan agar makanan khas lokal seperti halnya Nasi Tedun atau makanan lokal lainnya agar tetap ditampilkan dan dikenalkan kembali.
Pun, Bunda Rita berharap masyarakat atau wisatawan tidak hanya mengenal Ponorogo dengan sate dan pecel saja tapi ada makanan-makanan khas lainnya. “Jadi ketika mengunjungi Ponorogo, para wisatawan banyak disuguhi menu kuliner,” paparnya.
Selain itu, Bunda Rita juga ingin memastikan para pelaku UMKM dan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. “Untuk mengurangi dampak sosial pada masa pandemi, perekonomian harus tetap bergerak terutama para pedagang kecil namun juga harus disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” harapnya.
Dengan Pasar dan Bazar Ramadhan di seluruh Desa/Kelurahan yang ada di Bumi Reyog, pihaknya mengaku selain memberi semangat para pelaku usaha kecil, sekaligus memberi edukasi pentingnya mematuhi prokes untuk pencegahan penyebaran Covid 19. “Dan ini harus dilakukan secara konsisten karena Covid-19 belum berlalu,” katanya.
Bunda Rita yang juga pembina Dekranasda dan juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ponorogo tersebut menjelaskan hampir diseluruh wilayah di Ponorogo, terutama di ibu kota kecamatan, pada waktu bulan ramadhan banyak ibu-ibu yang menjual berbagai macam makanan dan jajanan untuk berbuka puasa. “Tentunya ini kegiatan produktif yang perlu didukung karena sangat membantu perekonomian keluarga,” imbuhnya.***Muh Nurcholis