Dejurnal.com, Karawang – Pengangkatan Direktur RSUD Kabupaten Karawang dengan nomor surat keputusan dari Bupati Karawang nomor 821.24/Kep.3015/BKPSDM/2021 tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan pimpinan tinggi pratama dilingkungan Kabupaten Karawang,
Yang menunjuk mantan Juru Bicara Satgas Covid dr. Fitra Hegyana sebagai Diretur RSUD menuai kritikan dari beberapa pihak, salah satunya dilontarkan LSM LASKAR NKRI
Melalui Kepala Divisi SDM LSM Laskar NKRI, H. Mahar Kurnia menilai ada kejanggalan dan aroma nepotisme pada pengangkatan Direktur RSUD Kabupaten karawang
“Saya merasa kejanggalan dan aneh dengan pengangkatan Direktur RSUD tersebut, pasalnya apakah tidak ada lagi dokter yang berprestasi di Kabupaten Karawang, untuk menjadi Direktur RSUD, dokter Fitra hanya berlatar belakang dokter kecantikan atau jangan jangan hanya karena dekat dengan penguasa, semua bisa dipermudah dan diberikan pada orang yang bukan kompetensinya, dugaan saya ada konsfirasi dengan pengangkatan ini,” ujar Mahar Kurnia.
“Jika dilihat pada aturan, memang dr. Fitra itu adalah seorang dokter, dan ini salah satu syarat menjadi Direktur rumah sakit, tapi apakah tidak ada lagi orang yang lebih berprestasi, bisa dikatakan beliau adalah orang baru, dan apakah nantinya tidak memunculkan reaksi negatif di tubuh RSUD sendiri,” sambungnya.
Mahar pun menambahkan, jika dilihat dari penilaian beliau selama menjadi Juru Bicara Satgas Covid, tidak adanya prestasi yang bisa dibanggakan dan ini menjadikan sebuah tanda tanya besar, apakah benar syarat menjadi pejabat itu harus dekat dengan penguasa ,dan bukan berdasarkan kompetensi dan uji publik, menurutnya pula Publik pun harus tahu ,visi dan misi serta program apa yang akan dokter Fitra bawa untuk RSUD kedepan, dikarenakan RSUD harus bisa dibenahi dalam hal pelayanan publik,mulai dari pelayanan hingga faktor lingkup RSUD sendiri.
“Kendati demikian, kami dari DPP LSM LASKAR NKRI akan terus memantau kinerja Direktur RSUD yang baru secara khusus, dari setiap kebijakan dan penataan yang akan di jalankan selama menjadi Direktur RSUD, baik secara internal kelembagaan maupun pelayanan publik, dan kami menduga pengangkatan tersebut, berdasarkan kedekatan dengan penguasa semata,” pungkas Mahar Kurnia. *** Gd/Rf